KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono mengaku kesal atas kinerja dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Sidoarjo yang lamban dalam memperbaiki akses jalan yang rusak di Desa Kwangsan, Sedati, Sidoarjo.
Padahal, stok aspal yang dimiliki dinas tersebut untuk perbaikan jalan saat ini masih banyak. Namun perbaikan jalan yang rusak tersebut hingga saat ini tak kunjung terealisasikan.
Banyaknya stok aspal tersebut terungkap saat Hudiyono, menggelar inspeksi mendadak (sidak) di gudang penyimpanan aspal milik Dinas PUBMSDA.
Di sana, Cak Hud menemukan drum-drum penyimpanan aspal yang masih penuh dan belum pernah digunakan sama sekali.
Temuan tersebut membuat Cak Hud marah. Dinas PUBMSDA dianggap tidak peka atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. Padahal, Cak Hud mengaku, dalam beberapa minggu terakhir, dirinya kerap menerima aduan perihal jalan rusak dan berlubang dari masyarakat.
“Kalau begini ya yang dirugikan ini masyarakat. Banyak jalan berlubang yang dibiarkan begitu saja hingga ditanami pohon pisang. Wajar saja bila warga kesal,” kata Cak Hud, Selasa (5/1/2021).
Lebih lanjut, Cak Hud menegaskan, Rabu (6/1/2021) besok, Dinas PUBMSDA harus segera memulai pengerjaan jalan rusak. Khususnya jalan yang ada di Desa Kwangsan. Sudah tidak ada lagi alasan stok material ataupun lainnya untuk menunda pengerjaan perbaikan jalan tersebut.
“Saya akan cek ke lokasi besok. Pengerjaannya harus sudah mulai,” tegasnya.
Sebelumnya, Dinas PUBMSDA juga telah dipanggil Komisi C DPRD Sidoarjo terkait lambannya penanganan jalan rusak di Sidoarjo. Dalam pertemuan itu, pihak dinas sempat menyebutkan beberapa alasan, mulai dari stok material hingga keterbatasan SDM dan tidak bisa menambah SDM karena kendala anggaran.
Beberapa jalan rusak yang jadi sorotan di Sidoarjo seperti jalan di Desa Kwangsan yang berlubang besar dan cukup dalam. Kemudian jalan di bawah fly over Tropodo, Taman. Termasuk juga jalan di Barengkrajan, Krian. (Dimas)