BUDURAN, SIDOARJONEWS.id — Lapak-lapak penjualan hewan kurban mulai banyak berdiri pada sejumlah daerah di Kabupaten Sidoarjo. Ini untuk memudahkan umat muslim yang akan berkurban pada Idul Adha 1445 H yang bertepatan pada 17 Juni 2024 mendatang.
Petugas dari Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo mulai bergerilya memeriksa sapi dan kambing yang bakal dijadikan hewan kurban. Salah satunya di lapak yang berada di kawasan jalan Lingkar Timur, Kecamatan Buduran.
Kabid Produksi Peternakan Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo, drh. Toni Hartono, mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan fisik hewan kurban, ternyata ditemukan ada tiga sapi yang terindikasi terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Setelah dilakukan pengecekan ditemukan sapi dengan gejala PMK. Gejalanya ringan,” kata drh. Toni saat sidak di lapak hewan kurban di kawasan jalan Lingkar Timur, Selasa (11/6/2024).
drh. Toni Hartono menjelaskan, ketiga sapi yang terindikasi PMK adalah jenis limosin dan simental mengalami gejala nafsu makan berkurang, terdapat luka di mulut serta mengeluarkan air liur berlebihan dari mulut.
“Kami juga berikan obat-obatan anti biotik maupun vitamin supaya nafsu makannya kembali meningkat,” ucapnya.
Dia menyarankan, sapi yang terindikasi terkena PMK ini untuk ditaruh di kandang terpisah. Agar tidak menulari sapi yang lain. drh. Toni Hartono juga meminta, jika indikasi PMK terus meningkat maka tidak disarankan untuk di jual.
“Sesuai fatwa MUI dengan gejala ringan PMK ataupun Lumpy Skin Disease (LSD) masih layak dijadikan hewan kurban,” pungkasnya. (Ipung)
