Senin, Desember 1, 2025
BerandaJawa TimurBMKG: Warga Jatim Diminta Siaga Cuaca Ekstrem Hingga 9 Desember

BMKG: Warga Jatim Diminta Siaga Cuaca Ekstrem Hingga 9 Desember

SEDATI, SIDOARJONEWS.id – Cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur dalam beberapa hari ke depan. BMKG Juanda merilis peringatan dini terkait potensi hujan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat terjadi mulai 30 November hingga 9 Desember 2025.

Kondisi ini dinilai dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Juanda, Taufik Hermawan, mengatakan bahwa hampir seluruh wilayah di Jawa Timur telah memasuki musim hujan. Peningkatan dinamika atmosfer dalam kurun waktu tersebut diprediksi mendorong terbentuknya cuaca ekstrem di berbagai daerah.

“Fenomena gelombang atmosfer Low, Kelvin, dan Rossby saat ini melintas di langit Jawa Timur. Ditambah suhu permukaan laut yang masih hangat di sekitar Selat Madura serta kondisi atmosfer yang labil dan lembap, membuat pembentukan awan konvektif pemicu hujan lebat semakin kuat,” jelasnya.

Adapun wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Magetan, Malang, Mojokerto, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Tuban, serta kota Batu, Blitar, Kediri, Malang, Mojokerto, Probolinggo, dan Surabaya.

BMKG meminta masyarakat terutama yang tinggal di lereng perbukitan, bantaran sungai, hingga kawasan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan. “Kami berharap masyarakat semakin berhati-hati. Cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan pohon tumbang, jalan licin, banjir, hingga jarak pandang yang menurun. Pantau terus informasi resmi BMKG, termasuk radar WOFI dan pembaruan prakiraan cuaca,” imbau Taufik.

Sementara itu, hasil analisis BMKG menunjukkan pola angin dominan dari barat dan barat daya serta kondisi Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang cenderung negatif. “Parameter tersebut menunjukkan adanya tutupan awan yang cukup masif, ditambah kelembapan atmosfer dari lapisan bawah hingga atas yang sangat tinggi, sehingga peluang terjadinya hujan lebat sangat besar,” tambahnya.

BMKG Juanda menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat maupun pemerintah daerah dalam menghadapi periode cuaca ekstrem ini agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan.

(Hnf)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKUTI

9,207FansSuka
26,959PengikutMengikuti
36,500PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

BERITA POPULER