BUDURAN, SIDOARJONEWS.id – Upaya pencarian korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo terus berlanjut hingga Sabtu (4/10/2025).
Proses pencarian hari keenam berlangsung penuh tantangan. Tim SAR gabungan harus bekerja ekstra hati-hati di antara puing-puing beton dan rangka baja bangunan yang masih menumpuk.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit P.H., yang bertindak sebagai On Scene Coordinator (OSC), mengungkapkan, tim SAR gabungan kembali menemukan tiga korban dalam kondisi meninggal dunia.
Setelah berjam-jam melakukan pemotongan rangka dan penghancuran material menggunakan alat ekstrikasi serta peralatan las, satu per satu korban berhasil dievakuasi.
Korban ke-28 ditemukan dan dievakuasi sekitar pukul 14.35 WIB, disusul korban ke-29 sekitar pukul 16.15 WIB. Tak lama berselang, pada pukul 17.35 WIB, petugas kembali menemukan satu bagian tubuh manusia (body part) di area pencarian sektor A4.
“Kami harus mengangkat puing satu per satu dan memotong rangka logam sebelum akhirnya bisa mengevakuasi korban dari bawah tumpukan material,” ujarnya.
Menurutnya, keselamatan petugas menjadi prioritas utama sehingga penggunaan alat berat sempat dihentikan sementara agar proses pemotongan besi dapat dilakukan secara manual dengan lebih aman.
Setelah berhasil dievakuasi, seluruh jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk menjalani proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.
Dengan ditemukannya tiga korban baru ini, total korban insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny mencapai 121 orang, terdiri atas 104 orang selamat dan 17 orang meninggal dunia.
Operasi pencarian ini melibatkan unsur gabungan dari berbagai lembaga dan relawan. Di antaranya Kantor SAR Surabaya, Basarnas Special Group (BSG), Kantor SAR Semarang, Kantor SAR Yogyakarta, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Sidoarjo, unsur TNI-Polri, PMI, Dinas Pemadam Kebakaran, serta sejumlah relawan dari berbagai organisasi SAR dan perusahaan nasional seperti PT Freeport Indonesia dan PT Bumi Suksesindo.
Hingga berita ini diterbitkan, alat berat dan mobil ambulans masih terus dioperasikan di lokasi kejadian untuk mengurangi material reruntuhan dan membuka akses pencarian ke sektor lainnya. Tim SAR berkomitmen melanjutkan pencarian hingga seluruh korban berhasil ditemukan dan dievakuasi. (Ard/Hnf)
