SEDATI, SIDOARJONEWS.id – Bandara Internasional Juanda menggelar latihan penanggulangan keadaan darurat atau Airport Emergency Exercise tahun 2025, Rabu (27/8). Kegiatan ini digelar untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh stakeholder dalam menghadapi kondisi darurat, khususnya kecelakaan pesawat udara.
Dalam simulasi tersebut, pesawat jenis Boeing 737-300 rute Surabaya–Kuala Lumpur mengalami bird strike sesaat setelah lepas landas. Kondisi ini membuat mesin pesawat gagal berfungsi hingga akhirnya jatuh di sektor H6. Tim penyelamat bandara langsung bergerak cepat melakukan pemadaman dan evakuasi penumpang. Dari skenario itu, tercatat 90 orang meninggal dunia, sementara sisanya mengalami luka ringan hingga berat.
General Manager Bandara Internasional Juanda, Muhammad Tohir, menegaskan bahwa latihan ini menjadi bagian dari komitmen bandara dalam menjaga keselamatan penerbangan.
“Keselamatan penerbangan adalah prioritas utama. Latihan ini untuk memastikan semua pihak memiliki prosedur dan keterampilan mumpuni jika keadaan darurat sungguhan terjadi,” ujarnya.
Tohir menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya fokus pada kecelakaan pesawat. Ada pula latihan penanganan kebakaran gedung di area komersial Terminal 2, serta simulasi penanganan terorisme dan bom yang melibatkan Puspenerbal dan Lanudal Juanda.
“Semua rangkaian latihan ini melibatkan banyak stakeholder. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berperan aktif,” tambahnya.
Menurutnya, meski latihan berlangsung dalam skala penuh, manajemen memastikan aktivitas penerbangan di Bandara Juanda tetap berjalan normal. “Kami mohon maaf apabila ada sedikit ketidaknyamanan bagi pengguna jasa. Seluruh kegiatan ini sudah dikomunikasikan dengan maskapai melalui penerbitan NOTAM,” jelas Tohir.
Ia menekankan, sebagai bandara dengan trafik padat, Juanda harus selalu siap menghadapi risiko darurat. “Latihan ini penting karena menyangkut keselamatan jiwa manusia. Di sini kita uji koordinasi, komunikasi, serta komando antarinstansi sesuai dengan dokumen penanggulangan keadaan darurat bandara,” pungkasnya. (Hnf)
