SEDATI, SIDOARJONEWS.id – Warga Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya bernama Saiful Arif, ditemukan tewas di kamar kosnya yang ada di Desa Semampir, Kecamatan Sedati.
Peristiwa ditemukannya jasad Saiful Arif tersebut sempat menggegerkan warga sekitar. Pasalnya, jasadnya ditemukan dalam keadaan membusuk dan telah berbau menyengat.
Tetangga kos korban smulai menyium bau yang tidak sedap keluar dari kamar korban mengaku penasaran. Dari rasa penasaran tersebut, ia ingin memastikan dengan cara mencoba mengintip kamar kos korban melalui jendela.
Dari kaca kos korban, terlihat korban sudah tergeletak dan ketika dipanggil tidak ada respon apapun.
“Saya mendapat laporan dari warga bahwa ditemukan seseorang yang sudah tidak bergerak sekitar pukul 21.15,” kata Ketua RT 04/RW Desa Semampir, Edi Suparno.
Untuk memastikannya, Edi segera menuju ke kosan tersebut. Rupanya benar, saat dicek ke kamar kos, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi terlentang menghadap barat.
Saat ditemukan di kamar kos nomor tujuh itu, korban dalam keadaan tidak memakai baju dan memakai celana jeans panjang.
“Saya langsung lapor kejadian tersebut ke Polsek Sedati untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Tak lama berselang, anggota Polsek Sedati datang ke lokasi, disusul mobil ambulans dari Rumah Sakit Pusdik Bhayangkara Porong dan Tim Inafis Polresta Sidoarjo.
Kemudian, beberapa barang bukti yang ada di TKP, seperti ponsel milik korban dibawa oleh polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Jenazah korban dievakuasi pada Minggu (3/11) sekitar pukul 23.41 WIB.
Sementara itu, Kapolsek Sedati Iptu Masyita Dian Sugianto, melalui Kanit Reskrim Polsek Sedati, Ipda Zaenal membeberkan, setelah dilakukan pemeriksaan luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
“Waktu kematian korban diperkirakan sudah tiga hari. Tubuh korban sudah mulai membengkak dan mengeluarkan bau menyengat,” ujarnya.
Selain itu, kini jasad korban telah dibawa ke RS Pusdk Bhayangkara Porong guna dilakukan ver mayat. Pihaknya juga memastikan tetap menunggu pihak keluarga korban untuk dilakukan persetujuan otopsi. (Hnf)
