Senin, Agustus 18, 2025
BerandaPemerintahanPuluhan Hektar Sawah di Tarik Gagal Panen, Dinas Pertanian Dorong Petani Ikut...

Puluhan Hektar Sawah di Tarik Gagal Panen, Dinas Pertanian Dorong Petani Ikut Program Asuransi

KOTA, SIDOARJONEWS.id — Petani padi di Kecamatan Tarik alami gagal panen. Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo sedang koordinasi dengan berbagai pihak atasi masalah tersebut.

Puluhan hektar sawah padi di tiga desa yaitu Segodobacang, Banjarwungu, dan Mergosari kekurangan air, sehingga menyebabkan gagal panen. Selain kekurangan air, padi di sana juga banyak diserang hama tikus.

“Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan evaluasi dan solusi bagi petani supaya tidak kembali mengalami gagal panen,” kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo Eni Rustianingsih, Kamis (10/10/2024).

Eni menambahkan, dalam kasus kekurangan air yang menyebabkan petani gagal panen telah diketahui dan ditindak lanjuti oleh Direktur Perlindungan Tanaman Pusat.

Direktur Perlindungan Tanaman (Pusat) langsung mengunjungi Desa Segodobacang dan desa lainnya yang bernasib serupa di Kecamatan Tarik.

“Direktur Perlindungan Tanaman (Pusat, red) langsung mengunjungi Desa Segodobacang di Kecamatan Tarik sebagai tindak lanjut permohonan Dinas Pertanian Sidoarjo,” ucapnya.

Sebelum benar-benar mengalami gagal panen, pihak desa dan pemerintahan daerah telah melakukan sejumlah menyelamatkan padi petani. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo saat ini sedang fokus mendorong petani di Kota Delta untuk memanfaatkan program asuransi pertanian. Sehingga jika terjadi gagal panen kerugian tidak terlalu besar.

“Kalau bantuan pompa itu lebih kepada pemerintah pusat, saat ini kami sedang fokus mendorong pertani ikut program asuransi pertanian,” ujarnya.

Dalam upaya mencari solusi, Eni mendorong semua stakeholder untuk bersama-sama mengambil langkah. Supaya permasalahan gagal panen di Sidoarjo dapat segera diselesaikan.

“Kami cari solusi, karena stakeholder pertanian banyak, maka perlu bersama-sama ambil langkah,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Desa Segodobacang, Slamet Rianto mengatakan, kekurangan air menjadi penyebab utama gagal panen menyebabkan petani merugi di 29 hektar di dusun Putuh.

Dusun Segodo mengalami kegagalan panen sekitar 80 persen pada 29 hektar. Sementara Dusun Pulutan mengalami gagal panen total pada 23 hektar.

“Kalau di Dusun Pulutan di belakang saya ini gagal total. Bahkan, untuk panen gabah sekilo pun tidak ada,” jelasnya.

Camat Tarik, Hary Subagio menjelaskan, kekeringan di Desa Segodobacang menjadi perhatian utamanya. Lokasi desa yang jauh dari sumber irigasi menyebabkan sulitnya pengairan sawah.

“Kalau Segodobacang ini kan kondisi letaknya ada di wilayah timur, sedangkan kalau di daerah barat airnya masih lebih tersedia di daerah sana, karena dekat dengan irigasi,” terangnya.

Menurutnya, air dari hulu sungai irigasi membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk sampai ke sawah di Desa Segodobacang. Banyak kendala yang dihadapi selama perjalanan air, karena desa lain juga memerlukan pasokan yang sama.

“Jadi pada saat musim kemarau kondisinya ya seperti ini,” katanya.

Data menunjukkan, Desa Segodobacang mengalami gagal panen paling parah. Diikuti oleh Desa Banjarwungu dan Desa Mergosari dengan kerugian masing-masing. (ipung)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKUTI

9,235FansSuka
26,434PengikutMengikuti
34,400PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

BERITA POPULER