KOTA, SIDOARJONEWS.id — Program Kelompok Usaha Perempuan Mandiri atau Kurma sedang dilakukan evaluasi. Pemkab Sidoarjo tetap mendorong pelaku UMKM naik kelas. Caranya dengan kemudahan perizinan usaha dan bantuan permodalan.
Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, mengatakan pemerintah daerah sedang menyiapkan program bantuan permodalan dengan bunga rendah. Hanya 0,2 persen per tahun. Program bantuan modal itu dapat diakses para pelaku UMKM Sidoarjo pada tahun 2025.
“Program ini akan kita laksanakan tahun depan bekerjasama dengan BPR Delta Artha untuk mengembangkan usaha para pelaku UMKM yang ada di Sidoarjo,” kata Subandi saat ditemui usai mengikuti rapat Paripurna DPRD Sidoarjo, Kamis (20/6/2024).
Subandi menjelaskan, program bantuan dana bergulir ini berbeda dengan Kurma. Satu orang pelaku UMKM sudah bisa mengajukan pinjaman. Nilainya juga bisa lebih dari yang didapatkan dari program Kurma.
Begitu juga dengan bantuan bedah warung. Subandi merencanakan bakal memberikan bantuan bedah warung lewat Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
“Program Kurma diganti dengan program dana bergulir berbunga rendah. Penerimanya adalah UMKM yang sudah punya izin usaha. Sedangkan program bedah warung menggunakan anggaran BKK desa,” jelasnya.
Program itu dilaksanakan langsung oleh dinas terkait dan BPR Delta Artha. Begitu juga Bedah Warung yang akan disalurkan langsung oleh pemerintah desa. Tidak ada tim-tim lagi seperti dua program sebelumnya.
Subandi sangat mengharapkan semangat para pelaku UMKM terus ditumbuhkan. Geliat usaha mereka harus terus berjalan. Oleh karena itu, support untuk para pengusaha UMKM harus nyata. Misalnya, perizinan usaha dipermudah. Bantuan permodalan usaha diberikan. (Ipung)
