KOTA, SIDOARJONEWS.id — Jalur ganda kereta api dari stasiun Sepanjang – Mojokerto telah beroperasi. Kereta api yang melintas juga semakin banyak.
Warga yang sering melintas di jalur tersebut diminta terus selalu waspada. Apalagi di perlintasan tanpa palang pintu.
“Kami menghimbau pengendara supaya berhenti, melihat dan mendengar sebelum melintas,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Selasa (5/12/2023).
Luqman menambahkan, untuk menjaga keselamatan saat menyebrang. Sebaiknya para pengendara membuka mobil atau helm untuk memastikan tidak ada kereta api yang lewat.
“Saat ini terdapat 56 perjalanan KA yang melewati lintas tersebut, terdiri dari 32 KA jarak jauh, 18 KA lokal, dan 6 KA barang,” ucapnya.
Saat ini jalur antara Stasiun Sepanjang -Stasiun Mojokerto yang berjarak 33 kilometer tersebut terdapat 32 perlintasan sebidang, terdiri dari 25 perlintasan yang di jaga dan 7 yang tidak terjaga.
Ketujuh titik yang belum terjaga tersebut ada di KM 28+405 antara Stasiun Sepanjang-Boharan, KM 40+160 antara Stasiun Krian-Kedinding, KM 42+396 antara Stasiun Krian-Kedinding, KM 45+500-600 antara Stasiun Kedinding – Tarik,
Kemudian, KM 50+800-900 antara Stasiun Tarik – Mojokerto, KM 51+800-900 antara StasiunTarik – Mojokerto, KM 53+000-100 antara Stasiun Tarik – Mojokerto.
“PT KAI Daop 8 bersama para pihak terkait akan terus mengadakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar jalur KA ataupun pengendara di perlintasan antara Stasiun Sepanjang – Mojokerto,” ujarnya.
Luqman menjelaskan bahwa Selama ini KA yang lewat dari satu sisi, tapi mulai 1 Desember 2023 kemarin bisa dilewati dari 2 sisi, yaitu dari barat dan timur sekaligus.
“Pemahaman ini yang terus kita sampaikan kepada masyarakat, supaya lebih berhati – hati ketika melintas jalur KA” jelas Luqman.
Sejak peralihan dari jalur tunggal ke jalur ganda pada 1 Desember kemarin, perjalanan KA yang lewat antara Stasiun Mojokerto – Stasiun Sepanjang sampai Senin (4/12) masih ada pembatasan kecepatan maksimal, dari sebelumnya 110 KM menjadi 60 KM.
Pembatasan kecepatan tersebut akan berlangsung sembari dilakukan evaluasi antara PT KAI Daop 8 dan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya.
“Pembatasan kecepatan kami lakukan demi keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api yang lewat daerah tersebut,” pungkasnya. (Ipung)
