KOTA, SIDOARJONEW.id — Tim Bappenas, Kemendikbud dan Kemenag RI melakukan audiensi dengan Bupati Sidoarjo di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (4/10/2023).
Audiensi ini bertujuan untuk pemantauan implementasi program INOVASI di Kabupaten Sidoarjo. INOVASI untuk anak sekolah Indonesia kemitraan Australia Indonesia.
Bupati Ahmad Muhdlor berhalangan hadir, mereka ditemui Pj Sekda Sidoarjo, Andjar Surjadianto. Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo dan Kemenag Sidoarjo.
Ada banyak hal yang menjadi pembahasan dalam kunjungan ke Kabupaten Sidoarjo. Salah satunya kasus perundungan di lingkungan sekolah, juga penerapan kurikulum merdeka.
Perwakilan Kemendikbud RI Anindito Aditomo menjelaskan setelah keliling sejumlah sekolah penerapan kurikulum merdeka cukup baik. Karena tujuannya semua anak di Indonesia memiliki kompetensi, literasi dan nomerisasi yang baik.
“Dan itu bisa tercapai dengan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan untuk anak-anak,” katanya.
Oleh sebab, Kemendikbud mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan penanganan jika ada bullying, kekerasan di sekolah ataupun intoleransi. “Maka ini harus betul-betul ditangani terlebih dahulu,” ucapnya.
Anindito menjelaskan secara nasional persentase keamanan siswa di sekolah termasuk perundungan mencapai 30 persen. Angkanya cukup tinggi. Kemendikbud berkomitmen untuk terus mengkampanyekan anti perundungan dan bullying di sekolah.
“Bahwa perundungan, diskriminasi adalah sesuatu yang tidak dapat diterima. Itu yang harus di Kampanyekan di setiap sekolah,” ungkapnya.
Sementara, Pj Sekda Sidoarjo Andjar Surjadianto mengaku hasil monitoring bahwa kasus bullying maupun perundungan sudah di antisipasi oleh Dinas Pendidikan Sidoarjo.
“Tadi sudah disampaikan jajaran dinas pendidikan sudah membuat satgas anti bullying yang terdiri dari siswa-siswi itu sendiri,” jelasnya.
Direktur Program INOVASI Kemdikbud dari Australia, Mark Heward mengatakan sekolah-sekolah yang menjadi sasaran dari program Inovasi ini cukup bagus.
Namun dari semua program kerjasama ini, lanjut Mark yang paling penting adalah komitmen dari pemerintah daerah untuk terus melanjutkan setiap program-program yang sudah dijalankan.
“Yang paling penting ini didukung kebijakan pemerintah daerah untuk tetap melanjutkan program ini. Kurikulum merdeka yang dijalankan saat ini sudah sesuai dengan program yang ingin dicapai INOVASI,” pungkasnya. (Ipung)