KOTA, SIDOARJONEWS.id – Beberapa koordinator Bonek (julukan suporter Persebaya Surabaya) Sidoarjo, datangi Polresta Sidoarjo untuk bermediasi perihal sidang kasus kerusuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang beberapa waktu silam. Mereka datang membawa aspirasi penolakan sidang kasus Kanjuruhan itu digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Iksan Idjoe, perwakilan koordinator Bonek Sidoarjo mengatakan, penolakan sidang itu bukan tanpa alasan begitu saja. Alasan paling utama dan mendasar yang dia bawa adalah perihal kondusifitas Kota Delta.
“Pagelaran sidang itu berpotensi membawa konvoi Aremania melewati Sidoarjo. Demi menjaga kondusifitas di kota kami, maka kami menolak keras adanya konvoi ini. Pernyataan sikap kami ini diterima oleh Kasat Intelkam Polresta Sidoarjo,” kata Iksan kepada sidoarjonews.id, Rabu, (04/01/2022).
Iksan menegaskan, besar harapannya agar pemerintah serta aparat yang terlibat dalam pengamanan dan keberlangsungan sidang ini memperhatikan aspek kondusifitas tersebut. Tidak hanya kondusifitas di Sidoarjo saja, termasuk di Surabaya.
“Intinya pihak Bonek Sidoarjo mendorong agar sidang di PN Surabaya, dipindah di lokasi lain dengan mempertimbangkan untuk menjaga kondusifitas di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya,” ujarnya.
Sebagai informasi, putusan Mahkamah Agung nomor 355 /KMA/SK/XII/2022 tertanggal 15 Desember 2022 menyatakan, berkas perkara tragedi yang menewaskan ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan kini dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Surabaya. Hal ini kemudian menuai respon yang bermacam-macam dari publik, khususnya kalangan keluarga korban dan suporter Aremania.
Kepolisian dari Polda Jawa Timur bahkan sampai diminta oleh Kejaksaan Negeri Jawa Timur untuk melakukan pengamanan selama proses persidangan. Baik itu pengamanan pada pihak keluarga korban yang ingin mengikuti proses persidangan hingga pengamanan di sekitar area persidangan. (Dimas)
