Belum Genap Setahun Dibangun, Trotoar GOR Sidoarjo Sudah Rusak

KOTA, SIDOARJONEWS.id – Revitalisasi trotoar GOR Sidoarjo yang dilakukan Pemkab Sidoarjo pada 2023 lalu diharapkan dapat mempercantik wajah kota delta.

Trotoar sepanjang 1.210 meter dari Jalan Lingkar Barat (JLB) sampai pintu masuk kawasan Gelanggang Olah Raga (GOR) Sidoarjo itu untuk memanjakan para pejalan kaki. Di sana ada taman bunga, lampu hias, hingga tempat duduk dari besi. Lantai trotoar juga terlihat dipasang dari bahan granit.

Sayang, trotoar yang berada di sebelah Selatan GOR Sidoarjo yang diharapkan jadi salah satu ikon kota delta tidak sesuai harapan. Kondisi trotoar saat ini sudah mengalami kerusakan. Kondisinya lantainya retak dan ada yang pecah terangkat. Padahal, baru selesai dibangun akhir tahun 2023 lalu.

Granit yang terpasang di lantai banyak yang sudah pecah jadi tidak enak dipandang. Kabel juga tidak terpasang dengan rapi. Begitu juga dengan tanaman bunga di sana juga tidak terawat. Artinya trotoar GOR Sidoarjo gagal cantik dan gagal estetik.

Kondisi tersebut juga diketahui Plt Bupati Sidoarjo, Subandi. Dia mengatakan, akan segera memperbaiki trotoar GOR Sidoarjo yang rusak.

“Akan segera kami perbaiki,” kata Subandi saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Selasa (02/7/2024).

Subandi berencana meninjau langsung kondisi trotoar GOR Sidoarjo yang belum setahun dibangun tapi sudah rusak parah.

Ia ingin memastikan setiap fasilitas publik di Kota Delta benar-benar bermanfaat untuk masyarakat.

“Kami ingin taman dan fasilitas publik bisa dinikmati oleh masyarakat,” ungkapnya.

Untuk diketahui, pekerjaan revitalisasi GOR Sidoarjo tidak mampu diselesaikan tepat waktu. Proyek tersebut harusnya selesai 31 Desember 2023. Kontraktor pelaksana meminta perpanjangan waktu kepada dinas terkait.

Kepala Bidang Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (KRTH), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, Hery Santoso, mengakui, bahwa pekerjaan pedestrian GOR Sidoarjo tidak selesai seperti yang dijanjikan pihak kontraktor.

“Iya memang belum selesai. Kemarin kan mintanya perpanjangan 20 hari, sekarang minta diperpanjang lagi,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (22/1/2024) sore.

Menurut Hery, permintaan perpanjangan waktu boleh saja dilakukan sepanjang tidak melebihi 50 hari dari kontrak akhir pekerjaan. Kendati demikian, denda kepada kontraktor pelaksana akan tetap berlaku sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 21 tahun 2021.

“Iya kontraktor akan tetap kena sanksi penalti. Dendanya satu permil dari nilai kontrak per hari,” ungkapnya.

Hery menambahkan, dari keterangan pelaksanan, keterlambatan yang berlarut-larut ini kesulitan mencari tukang yang ahli dalam pemasangan instalasi kabel-kabel lampu. Karena tidak semudah mencari tukang bagian pekerjaan kasar.

“Katanya mereka kesulitan mencari tukang yang memasang kabel ke lampu-lampu. Karena memang butuh pekerja profesional,” pungkasnya. (ipung)