BUDURAN, SIDOARJONEWA.id – Suasana dini hari di lokasi reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, kembali dipenuhi aktivitas pencarian. Tim SAR gabungan terus bekerja tanpa jeda pada Minggu (5/10/2025) dini hari. Hasilnya, delapan korban kembali berhasil dievakuasi dari sektor A3 antara pukul 00.15 hingga 01.48 WIB.
Dengan tambahan temuan tersebut, total korban meninggal dunia dalam tragedi ini telah mencapai 34 orang, termasuk satu bagian tubuh (body part). Sedangkan total keseluruhan korban yang telah dievakuasi tim SAR gabungan hingga hari ketujuh mencapai 47 orang.
Evakuasi pada hari Minggu dini hari dilakukan di bawah kondisi medan yang berat dan tumpukan puing bangunan yang masih berpotensi runtuh. Tim berfokus membersihkan material di sisi utara bangunan yang tidak lagi terhubung dengan struktur utama.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P. H., S.IP., M.M., selaku On Scene Coordinator (OSC), menyampaikan, bahwa kerja tim di lapangan dilakukan secara bergantian untuk menjaga stamina petugas.
“Kami tetap mengutamakan keselamatan personel di lapangan. Proses pencarian terus berjalan hingga seluruh korban berhasil dievakuasi,” ujar Nanang Sigit dalam keterangannya.
Ia menambahkan, seluruh unsur gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan instansi terkait masih bersiaga penuh di lokasi.
“Fokus kami malam ini sampai pagi nanti adalah pembersihan puing di sektor utara dan memastikan tidak ada korban yang tertinggal,” katanya.
Sementara itu, data terbaru hingga Minggu dini hari mencatat 138 orang terdampak dalam insiden ini. Dari jumlah tersebut, 104 orang selamat, 34 orang meninggal dunia, dan puluhan korban belum bisa teridentifikasi.
Tragedi runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny menjadi duka mendalam bagi masyarakat Sidoarjo. Namun, di tengah kesedihan itu, kerja keras para petugas SAR yang tanpa lelah berjibaku di tengah malam telah menjadi simbol dedikasi dan kemanusiaan yang luar biasa. (Ard/Hnf)
