KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2024, yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 28 Juli, Satlantas Polresta Sidoarjo berhasil menindak sebanyak 10.722 pelanggar lalu lintas.
Dalam keterangannya, Kepala Bina Operasi (KBO) Satlantas Polresta Sidoarjo, Iptu Sulaiman, menjelaskan, bahwa gelaran operasi ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan.
“Dari jumlah total pelanggaran tersebut, sebanyak 1.757 pelanggar ditindak melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis, 184 pelanggar melalui ETLE mobile, dan 8.781 pelanggar melalui tilang manual,” papar Sulaiman, Kamis, (01/08/2024).
Mayoritas pelanggar, lanjut Sulaiman, didominasi oleh kendaraan roda dua, dengan berbagai jenis pelanggaran. Diantaranya adalah tidak memakai helm, melanggar rambu lalu lintas, serta tidak memiliki surat-surat kendaraan yang lengkap.
Perwira polisi berpangkat balok kuning dua tersebut menambahkan, bahwa wilayah dengan jumlah pelanggaran tertinggi berada di sekitar perempatan Babalayar, Pondok Tjandra Waru, Simpang Lima Krian, dan beberapa hari terakhir meningkat di Pertigaan Larangan, Candi.
“Kami akan terus melakukan penindakan dan pengawasan secara ketat di titik-titik rawan pelanggaran untuk memastikan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di wilayah Sidoarjo,” tegasnya.
Operasi Patuh Semeru diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelanggar dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama. (Hnf)
