PORONG, SIDOARJONEWS.id — Puluhan siswa SDN 2 Wunut, Kecamatan Porong, terpaksa harus belajar di bekas ruang koperasi dan perpustakaan. Alasannya sudah tidak ada lagi ruang kelas yang bisa ditempati.
Setidaknya ada sekitar 38 siswa yang belajar di ruang koperasi dan perpustakaan. Mereka adalah siswa kelas 3B dan kelas 3A. Kondisi ini sudah terjadi sejak tiga tahun terakhir.
Siswa kelas 3B yang berjumlah 18 anak belajar di ruang koperasi berukuran sekira 2×4 meter. 20 Siswa kelas 3A belajar di ruang perpustakaan dengan cara lesehan.
Kepala SDN Wunut 2, Dewi Indar, mengatakan dari 2019 lalu, pihaknya sudah melapor ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sidoarjo untuk meminta penambahan Ruang Kelas Baru (RKB). Karena kelas yang ada sudah tidak cukup untuk menampung 207 siswa.
“Kami sudah laporkan berkali-kali ke dinas (Disdikbud) untuk penambahan RKB,” kata Dewi Mindar saat ditemui di Kantor SDN Wunut 2 Sidoarjo, Jumat (07/6/2024).
Kendati sudah dilaporkan ke Disdikbud Sidoarjo sejak 2019 lalu, sampai saat ini belum ada tindak lanjut untuk pembangunan ruang kelas baru. Tim survei dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo juga tidak pernah mendatangi SDN Wunut 2.
“Apalagi ketika musim hujan, sekolah ini pasti banjir, airnya sampai masuk ke dalam kelas,” ujarnya.
Mantan Kepala SDN Candipari 1 itu mengungkapkan, bahwa pada tahun ajaran baru nanti, terpaksa ada 2 kelas yang akan masuk siang, dikarenakan jumlah ruang kelas yang sangat terbatas.
Pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024/2025 ini, sudah ada 40 anak yang mendaftar di SDN Wunut 2 Porong. “Karena kelasnya tidak cukup, terpaksa harus ada yang masuk siang, mas,” ungkapnya.
Masih ada lahan disisi selatan yang bisa digunakan atau dibangun sebagai ruang kelas, yaitu lahan yang selama ini digunakan sebagai parkir kendaraan/sepeda onthel siswa-siswi atau lahan parkir kendaraan staf dan dewan guru yang berada disamping Kantor Kepala SDN Wunut 2.
“Kami sangat berharap adanya pembangunan ruang kelas baru. Dan tidak banjir lagi, ketika musim hujan datang,” harapnya. (ipung)
