KOTA, SIDOARJONEWS.id — Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo, Fenny Apridawati, menjabarkan alasan pembatalan pelantikan ASN Pemkab Sidoarjo dari tanggal 19 April menjadi 30 April 2024.
Ia mengatakan, pada 17 April pagi, pihaknya telah mengadakan rapat dengan seluruh asisten, kepala bagian dan beberapa OPD, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo.
“Dari Diknas (Dinas Pendidikan) menyampaikan kalau tanggal 19 April dikembalikan ke tempat semula bisa geger di lapangan, karena nuwun sewu (mohon maaf), sudah banyak yang mbeleh wedhus, mbeleh sapi (menyembelih kambing, sapi) itu guru yang promosi jadi kepala sekolah,” kata Fenny saat rapat dengar pendapat di DPRD Sidoarjo bersama Komisi A, Senin (22/4/2024).
Disamping itu, lanjut Fenny, ada juga yang lebih krusial, yaitu pertimbangan dari BKD Sidoarjo. Jika dikembalikan pada jabatan semula, ASN ini waktunya untuk mendapatkan hak-nya TPP dan Tukin.
“Kalau ini kemudian mundur akan menjadi repot. Pergantian pejabat keuangan dan seterusnya menjadi pertimbangan,” ujarnya.
“Kemudian kita lakukan mitigasi, cari cara jangan sampai kegaduhan sekarang tambah gaduh, kita ajukan lagi akhirnya keluar SK Kedua (sampai 30 April),” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, bekas Kepala Dinas Kesehatan ini juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan pembatalan pelantikan 495 ASN Pemkab Sidoarjo.
“Saya memang tidak terlalu tahu soal hukum. Jadi saya minta maaf,” ucapnya.
Ketua Komisi A, DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori, menyatakan kegaduhan ini harus menjadi pelajaran bagi Pemkab Sidoarjo. Ke depan, proses mutasi harus mematuhi prosedur. Taat tata aturan dan tata naskah.
“Jika semua pejabat itu difungsikan dengan baik, saya yakin tidak akan terjadi seperti ini,” pungkasnya. (Ipung).
