Selasa, Juli 22, 2025
spot_img
BerandaPeristiwaTunas Pramuka Berkibar dari Balik Jeruji, Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan 2025...

Tunas Pramuka Berkibar dari Balik Jeruji, Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan 2025 Resmi Dimulai di Lapas Porong

PORONG, SIDOARJONEWS.id — Suasana berbeda terasa di Lapangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Surabaya, yang berada di Porong, Sidoarjo, Senin (21/7). Di tempat yang biasanya digunakan untuk aktivitas warga binaan sehari-hari, kini berdiri tenda-tenda pramuka dan deretan peserta mengenakan seragam tunas kelapa. Sebuah momen bersejarah pun tercipta saat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Timur secara resmi membuka kegiatan Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan Tahun 2025.

Kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut mengusung semangat pembinaan kepribadian melalui gerakan pramuka bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Acara pembukaan dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, yang bertindak sebagai inspektur upacara. Teguh secara simbolis membuka kegiatan dengan memukul gong, disusul dengan penyematan tanda peserta kepada perwakilan WBP dari beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Jawa Timur.

Sebanyak 38 UPT Pemasyarakatan dari seluruh wilayah Jawa Timur turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Masing-masing UPT mengirimkan lima orang warga binaan untuk mengikuti rangkaian acara perkemahan. Artinya, tak kurang dari 190 warga binaan ikut serta dalam kegiatan yang sarat nilai edukatif dan pembinaan karakter tersebut. Mereka akan menjalani pelatihan dan berbagai kegiatan kepramukaan yang dikemas secara menarik dan bermakna.

Dalam sambutannya, Teguh Pamuji menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras demi terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa perkemahan bukan sekadar ajang seremonial atau rutinitas belaka, melainkan sarana efektif untuk membentuk pribadi warga binaan agar lebih disiplin, bertanggung jawab, dan mampu menjalin solidaritas sosial. Teguh menambahkan bahwa gerakan pramuka dapat menjadi alat yang ampuh untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, bahkan di balik tembok penjara.

Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Timur, Kadiyono, juga menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia menilai bahwa pendekatan pembinaan melalui gerakan pramuka memberikan dampak positif yang besar dalam proses pemasyarakatan. Menurutnya, kegiatan seperti perkemahan ini dapat menjadi tonggak awal dalam membangun karakter warga binaan agar lebih siap menghadapi kehidupan sosial setelah masa hukuman selesai. Dalam pandangannya, nilai-nilai kepramukaan seperti kemandirian, kedisiplinan, serta kepedulian terhadap sesama sangat relevan untuk ditanamkan kepada warga binaan sebagai bekal reintegrasi ke masyarakat.

Rangkaian kegiatan yang telah disiapkan selama tiga hari ini cukup beragam dan menarik. Mulai dari pelatihan baris-berbaris, outbond untuk pembinaan karakter, pentas seni yang menampilkan bakat-bakat terpendam para warga binaan, hingga kegiatan keagamaan yang memperkuat spiritualitas peserta. Semua kegiatan dirancang untuk membangun rasa percaya diri, tanggung jawab, dan kesadaran akan pentingnya hidup bermasyarakat secara baik dan benar.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antar warga binaan dari berbagai lapas di Jawa Timur. Mereka diajak untuk saling mengenal, saling belajar, dan bersama-sama menanamkan semangat kebersamaan dalam bingkai nilai-nilai luhur bangsa yang diajarkan dalam gerakan pramuka. Momen seperti ini dinilai sangat langka dan berharga, terutama bagi mereka yang sedang menjalani masa pidana, karena membuka ruang untuk tumbuh dan berkembang secara positif.

Kegiatan perkemahan ini juga mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Para pembina dan petugas pemasyarakatan menyambut baik adanya pendekatan pembinaan berbasis kegiatan kepemudaan seperti ini. Selain menjadi sarana rekreatif, kegiatan ini juga mendorong tumbuhnya rasa optimisme di kalangan warga binaan bahwa mereka masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan kembali menjadi bagian dari masyarakat yang produktif.

Dengan dimulainya Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan 2025 ini, Ditjenpas Jawa Timur berharap kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkala di masa mendatang. Semangat reformasi pemasyarakatan tidak hanya terwujud dalam peningkatan fasilitas atau pelayanan, tetapi juga dalam pemberdayaan mental dan moral warga binaan secara utuh. Melalui kegiatan pramuka yang sarat nilai edukatif, diharapkan lahir pribadi-pribadi baru yang siap menatap masa depan dengan semangat positif, meskipun titik awalnya dimulai dari balik jeruji besi. (Ard)

 

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKUTI

9,243FansSuka
26,750PengikutMengikuti
33,500PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

BERITA POPULER