Minggu, September 28, 2025
BerandaPolitikPWI Gandeng DPRD Jatim, Pemuda Diminta Jangan Jadi Korban Informasi Palsu

PWI Gandeng DPRD Jatim, Pemuda Diminta Jangan Jadi Korban Informasi Palsu

KOTA, SIDOARJONEWS.id – Peran media dan pemuda kembali menjadi sorotan dalam era digital yang kian dinamis. Hal itu mengemuka dalam kegiatan sosialisasi bertajuk “Optimalisasi Media dan Pemuda di Era Digital untuk Mewujudkan Jawa Timur Gerbang Indonesia Emas” yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo bekerja sama dengan DPRD Jawa Timur.

Acara berlangsung di Hotel Aston Sidoarjo pada Jumat (26/9/2025) malam dan menghadirkan Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur, Adam Rusydi, sebagai narasumber utama.

Kegiatan ini diikuti anggota PWI Sidoarjo bersama kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Diskusi yang berjalan interaktif menyoroti pentingnya peran media dalam menghadapi derasnya arus informasi di dunia maya, sekaligus mengantisipasi bahaya hoaks yang semakin marak.

Adam Rusydi menegaskan, bahwa media memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik. Menurutnya, derasnya konten yang beredar di media sosial tidak jarang dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menyebarkan narasi provokatif. Ia mencontohkan, aksi unjuk rasa pada Agustus lalu yang diwarnai siaran langsung di media sosial dengan kata-kata provokatif berpotensi memicu keresahan.

“Media harus menjadi garda terdepan dalam menghadirkan informasi yang akurat dan bermanfaat. Jangan sampai masyarakat hanya dijejali dengan konten provokatif yang justru memecah belah,” ujar politisi Partai Golkar itu.

Adam juga menyinggung pentingnya kehadiran media di tingkat lokal, termasuk di Kabupaten Sidoarjo. Ia menekankan, masyarakat mengetahui perkembangan daerah sebagian besar dari pemberitaan media. Karena itu, wartawan dituntut untuk menjaga integritas dan menyajikan berita sesuai fakta, bukan sekadar judul sensasional.

Senada dengan itu, Ketua PWI Sidoarjo, Mustain, menegaskan perlunya literasi digital bagi generasi muda. Menurutnya, kemampuan memverifikasi berita, membedakan fakta dari hoaks, hingga memvalidasi kebenaran informasi sebelum membagikan, adalah keterampilan penting yang harus dimiliki anak muda di era serba cepat ini.

“Prinsip dasar jurnalistik seperti akurasi, verifikasi, keseimbangan, etika, dan tanggung jawab, harus diterapkan juga dalam penggunaan media sosial. Jangan asal klik, apalagi asal sebarkan,” jelas Mustain.

Ia juga mendorong pemuda agar tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga mampu menjadi produsen konten positif yang bermanfaat bagi masyarakat. Menurutnya, ekosistem digital yang sehat hanya bisa tercipta dengan kolaborasi komunitas, pendampingan, dan kerja sama lintas sektor.

Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Choirul Mu’minin, menyoroti pentingnya pemuda dalam menghadapi bonus demografi 2045. Ia menilai pemuda harus menjadi arus utama pembangunan daerah, bukan justru terpinggirkan oleh derasnya perkembangan zaman. Choirul juga mengkritisi perhatian pemerintah daerah yang dinilai masih setengah hati terhadap pemuda, terutama terkait fasilitas seperti Youth Center.

“Pemuda Sidoarjo memiliki kreativitas tinggi dan posisi strategis dengan letak geografis dekat bandara dan terminal. Namun, tantangan nyata masih ada, seperti tingginya angka pengangguran. Potensi ini harus dikelola dengan serius,” tegasnya.

Acara yang diwarnai diskusi hangat ini menyimpulkan satu hal penting: kolaborasi media dan pemuda menjadi salah satu kunci utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. (Ard)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKUTI

9,223FansSuka
26,575PengikutMengikuti
35,500PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

BERITA POPULER