KOTA, SIDOARJONEWS.id – Meski kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Sidoarjo kini belum ditemukan kembali, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Kabupaten Sidoarjo tetap melakukan langkah pencegahan. Vaksinasi rutin diberikan ke hewan ternak seperti sapi dan kambing milik para peternak.
Kepala Bidang Produksi Peternakan Dispaperta Sidoarjo, drh. Tony Hartono menegaskan, hingga September 2025 kondisi hewan ternak di Sidoarjo relatif aman dari PMK. “Untuk kasus PMK sendiri sampai saat ini masih belum ditemukan di hewan ternak Sidoarjo. Dulu memang sempat ada,” ujarnya kepada sidoarjonews.id.
Menurut Tony, pihaknya sudah menugaskan petugas di setiap kecamatan untuk mempercepat vaksinasi. Dengan cara ini, target per kecamatan bisa tercapai sesuai rencana. “Kita sudah bagi petugas per kecamatan untuk jalan vaksinasinya. Kita kembalikan ke masing-masing petugas sesuai target perkecamatan,” jelasnya.
Langkah pencegahan ini tidak lepas dari pengalaman pada Januari 2025 lalu, ketika Sidoarjo mencatat 135 kasus PMK. Saat itu, lonjakan kasus dipengaruhi oleh lalu lintas hewan ternak dari luar daerah.
Selain vaksinasi, Dispaperta juga rutin melakukan pengawasan di sentra-sentra peternakan. Upaya ini penting mengingat Sidoarjo memiliki populasi ternak yang cukup besar. Data BPS Jatim tahun 2023 mencatat jumlah kambing di Sidoarjo mencapai 34.039 ekor, domba 15.562 ekor. Sementara data 2021 menyebutkan ada 15 ribu sapi potong dan 6.243 sapi perah.
Dengan jumlah populasi ternak yang besar, Sidoarjo dinilai memiliki potensi risiko tinggi jika PMK kembali masuk. Oleh sebab itu, strategi vaksinasi dan pengawasan menjadi fokus utama pemerintah daerah.
Dispaperta berharap dukungan penuh dari para peternak untuk melaporkan jika ada tanda-tanda ternak sakit. Pencegahan tersebut tidak bisa hanya mengandalkan petugas, namun juga butuh peran serta peternak agar hewan tetap sehat dan produktif. (Hnf)