WARU, SIDOARJONEWS.id — Hujan sudah mulai membasahi bumi Kabupaten Sidoarjo. Intensitas akan semakin meningkat dalam beberapa bulan ke depan.
Disaat curah hujan tinggi, sejumlah wilayah di daerah yang disebut kota delta kerap terjadi banjir atau genangan.
Untuk itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, membuat gerakan satu Aparatur Sipil Negara (ASN) membuat lubang resapan biopori. Biopori ini terbuat dari pipa yang dilubangi kecil-kecil.
“Selain meminimalisasi banjir, biopori juga bisa mengolah sampah organik serta bisa menyuburkan tanah,” kata Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor saat memasang biopori secara simbolis dihalaman Balai Desa Tropodo, Kecamatan Waru, Senin (27/11/2023).
Menurut Gus Muhdlor ada 27.000 biopori yang dibuat ASN. Lubang biopori dibuat dengan diameter minimal 10-30 centimeter dengan kedalamannya sekira 50 – 120 centimeter.
“Kami berharap masyarakat bisa membuat biopori di rumah masing-masing agar tidak mudah terjadi banjir atau genangan saat hujan,” ucapnya.
Puluhan ribu biopori itu nantinya akan dipasang di sejumlah tempat pelayanan publik dan juga ruang terbuka hijau di Kabupaten Sidoarjo.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sidoarjo Makhmud mengatakan pembuatan biopori ini merupakan bentuk kepedulian anggota Korpri terhadap lingkungan.
Kegiatan tersebut untuk mendorong semangat dalam bekerja dan berkontribusi melayani kepentingan publik dan mewujudkan fungsinya sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Di Balai Desa Tropodo ada 60 biopori sebagai titik awal dan akan dilanjutkan di seluruh wilayah Sidoarjo,” ucapnya.
Kegiatan pemasangan biopori ini dihadiri oleh seluruh kepala OPD dan Camat se Kabupaten Sidoarjo ini, secara simbolis Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor memberikan peralatan pembuatan biopori kepada Kepala BKD Makhmud Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) M. Bahrul Amig dan Camat Waru Nawari. (ipung)
