CANDI, SIDOARJONEWS.id – Semangat luar biasa terpancar dari sosok Saiful Rosi Abdillah (13 tahun), santri Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran yang selamat dari tragedi ambruknya gedung musala beberapa waktu lalu. Meski kehilangan satu kaki akibat tertimpa reruntuhan bangunan, Rossy justru menunjukkan tekad kuat untuk terus menimba ilmu dan menggapai cita-citanya.
Saat ditemui dirumahnya, Rosi tampak tersenyum meski masih dalam masa pemulihan. Ia mengaku kini kondisinya sudah jauh lebih baik. “Alhamdulillah, sekarang sudah mendingan. Cuma masih agak nyeri di bagian kaki,” katanya pelan.
Rasa sakit itu tak menyurutkan semangatnya untuk kembali mondok di Al-Khoziny. Remaja asal Madura itu mengaku ingin tetap belajar di tempat yang telah membesarkan mental dan spiritualnya.
“Saya ingin tetap mondok di Al-Khoziny, kalau pindah saya takut susah menyesuaikan diri,” ujarnya.
Rosi bahkan sudah menatap masa depan dengan mimpi besar. Ia bercita-cita menjadi atlet silat Pagar Nusa, meski kini harus beradaptasi dengan kondisi barunya.
“Saya ingin tetap latihan, biar bisa jadi atlet dan membanggakan orang tua,” tuturnya penuh keyakinan.
Dukungan demi dukungan pun datang dari berbagai pihak. Salah satunya dari perusahaan swasta asal Bogor yang dipimpin I Nyoman Widya Dharma Nugraha, memberikan alat bantu jalan bagi Rosi. Untuk sementara, Rosi menggunakan kruk hingga kakinya benar-benar siap dipasangi kaki palsu.
“Untuk kaki palsu masih menunggu kesiapan kondisi luka dan hasil pemeriksaan dokter. Kalau sudah memungkinkan, akan dilakukan pengukuran di rumah,” terang Nyoman saat ditemui usai menyerahkan bantuan.
Menurutnya, semangat Rosi menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang menghadapi ujian hidup. “Kami ingin membantu adik Rossy agar bisa pulih dan tetap bersemangat. Hidup memang keras, tapi kita harus lebih keras lagi,” tambahnya.
Pihak keluarga pun mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang terus mengalir. Dengan bantuan kaki palsu dan semangat pantang menyerah, Rosi diyakini mampu kembali bangkit mengejar mimpi besarnya. (Hnf)