KRIAN, SIDOARJONEWS.id – Warga menanam pohon pisang di jalan berlubang di kawasan Sidorono, desa Barengkrajan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.
Pohon pisang ditanam di jalan berlubang sebagai bentuk protes karena jalan tak kunjung diperbaiki, sekaligus sebagai penanda bagi pengendara yang melintas agar berhat-hati.
Minggu, (29/11) pagi, sedikitnya ada 8 pohon pisang berdiri di sepanjang jalan yang penuh lubang tersebut.
Arif, warga sekitar mengatakan sudah lebih dari 3 bulan jalan di sana berlubang dan menyebabkan munculnya genangan air saat hujan.
Namun, belum ada tindakan atau respon dari pihak terkait.
“Penanaman pisang itu dilakukan oleh warga.Sebagai penanda supaya pengguna jalan tidak terpelosok. Ini juga sekaligus bentuk protes warga agar kerusakan jalan itu segera mendapat respon dari pemerintah,” cetus pria 34 tahun tersebut, Minggu, (29/11/2020).
Jalan sepanjang sekitar 300 meter itu penuh lubang menganga. Sebagian besar aspal jalan terkelupas. Kondisi jalan tersebut makin parah ketika terjadi hujan. Lubang-lubang yang dalam dan besar itu berubah jadi kubangan.
“Tertutup air sehingga berbahaya bagi kendaraan yang melintas,” tambah Arif.
Andi Wibowo, pengguna jalan mengaku setuju jika jalan tersebut “ditanami’ pohon pisang sebagai penanda adanya lubang. Meski sedikit menimbulkan kemacetan namun tidak ada pengguna jalan yang terperosok ke dalam lubang.
“Jika habis turun hujan seperti ini, lubang dipenuhi air. Tidak tahu jalan itu berlubang atau tidak. Dengan ditanami pisang, warga yang melintas bisa jadi lebih aman. Tidak terperosok,” ucap Andi yang hampir setiap hari melewati jalan tersebut.
Beberapa warga lain menyebut kerusakan jalan ini sudah cukup lama. Tanda-tanda dari aspal yang sudah terkelupas. Kondisi makin parah ketika musim hujan tiba. Sehingga semakin hari kerusakan jalan di sana semakin parah.
Mereka berharap, pemerintah segera bertindak. Membangun jalan itu, atau setidaknya menguruk dan memperbaiki kerusakan yang ada. Supaya warga bisa nyaman saat melintas di sana, dan agar tidak sampai ada korban.
‘Ada beberapa ruas jalan di daerah lain di beton, di tambal aspal atau hanya diurug. Kenapa jalan ini tidak. Semoga pemerintah kabupaten atau pak Pj Bupati memperbaiki,” harap Andi
Disisi lain, ruas jalan yang rusak itu merupakan salah satu akses utama menuju ke pusat keramaian. Tentu ratusan atau bahkan ribuan kendaraan melintas setiap hari.
Di sebelah kanan-kiri juga terdapat beberapa toko, warung, dan aktivitas bisnis lainnya. Ini juga menjadi keluhan mereka.
Terpisah, Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) agar segera merespon keluhan warga terkait jalan rusak.
“Jika sudah ada program pembangunan, segera direalisasikan. Tapi jika belum masuk program, setidaknya harus segera ditangani. Diuruk atau diperbaiki dengan swakelola atau dana yang ada di PU,” kata Cak Hud, panggilan akrab Pj Bupati Hudiyono.
Ia berulang kali meminta semua pejabat di lingkungan Pemkab Sidoarjo agar lebih tanggap. Cepat dalam merespon keluhan masyarakat.
“Utamanya keluhan tentang fasilitas publik. Seperti jalan rusak dan sebagainya harus menjadi prioritas. Cepat diselesaikan,” tegas pria asal Tanggulangin itu. (Ardian)