KOTA, SIDOARJONEWS.id –- Persoalan status tanah menjadi salah satu problem serius di Kabupaten Sidoarjo. Masyarakat berharap Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Sidoarjo, Kelana-Dwi Astutik, diharapkan bisa mengatasi masalah ini bila kelak terpilih memimpin Sidoarjo.
Selama ini, ada banyak warga yang tertipu jual beli tanah kavling. Status tanah tersebut bukan tanah untuk permukiman. Kondisi ini membuat masyarakat dirugikan sehingga akhirnya melapor di kepolisian, DPRD, hingga Pemkab Sidoarjo.
Amaq Junaedi dari LSM Geber menyampaikan, salah satunya fokus menyoroti permasalahan tersebut. Dia mengungkapkan jika kasus ini sudah merata di Sidoarjo. Menurutnya terbanyak ada di wilayah Tulangan dan Taman.
Mewakili aduan rakyat, Amaq berharap pemerintah tegas terhadap regulasi tanah kavling. Ia menyinggung agar pasangan Cabub-Cawabub Kelana-Dwi Astutik yang merupakan paslon nomor 3 di Pilkada Sidoarjo, fokus mengangkat dan menyelesaikan sengketa.
“Masyarakat ini banyak yang terlanjur sudah beli, mereka ini banyak yang tersandera karena merasa harga miring. Tetapi saat proses pengurusan surat-suratnya tidak bisa terbit, karena melanggar aturan. Akhirnya banyak tanah di Sidoarjo itu mangkrak. Masalah ini harus menjadi fokus kepala daerah. Saya lihat Pak Kelana ini mampu mengatasinya,” tegas Amaq saat ditemui di kediamannya, Selasa (14/10).
Amaq yakin, dengan kepemimpinan Kelana-Dwi Astuti, masalah sengketa tanah akan mampu terselesaikan dengan adanya regulasi tegas yang mengatur tanah kavling.
“Saya lihat Pak Kelana bisa melihat realita permasalahan dan orangnya bijak. Ini yang dibutuhkan warga Sidoarjo. Orang yang bisa mengerti permasalahan ini,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Cabup Kelana Aprilianto berterimakasih atas kepercayaan warga terhadap pasangan Sidoarjo Makmur. Dia menyampaikan, jika diamanahkan menduduki kursi pendopo, Kelana bersama Dwi Astutik akan tegas bertekad memberantas oknum-oknum yang bermain dengan cara menjalin sistem pengendalian lewat pemerintah desa setempat agar terdeteksi adanya transaksi bisnis nakal.
“Kita akan bentuk tim penanganan, tentu tim ini gabungan dari sejumlah instansi. Mulai dari mengecek pengaduan, hingga mem-blacklist pihak yang nakal,” tegas Kelana.
Sesuai dengan salah satu program Kelana-Dwi Astutik, yakni membuat Sidoarjo menjadi kabupaten layak huni, tentunya masalah sengketa lahan akan diprioritaskan untuk diselesaikan.(Ardian)