TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id – Dua desa di Tanggulangin, Desa Kedungbanteng dan Banjarasri, sudah kebanjiran sejak lima hari lalu, belum surut hingga Minggu (26/1/2020).
Menurut beberapa warga, banjir kali ini paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena di kawasan itu seperti langganan, selalu banjir setiap penghujan tiba.
“Tahun lalu juga banjir. Tapi air hanya menggenangi jalan desa. Sedangkan sekarang ini air sudah memasuki sejumlah rumah warga,” kata Siti Fatimah, warga Banjarasri.
Pihaknya berharap, segera ada tindakan dari pemerintah. Agar banjir di sana tidak semakin parah. Dan tidak menjadi langganan, setiap musim hujan.
Menurut Kepala Desa Banjarasri, Sudarna, saat ini setidaknya ada 90 rumah warga di sana yang terendam banjir. Namun demikian belum ada warganya yang akan mengungsi.
“Tidak sampai ada yang mengungsi. Banjir tidak terlalu dalam. Kami berharap ketinggian air cepat surut,” kata dia.
Warga di sana berusaha membendung air menggunakan urukan dan memasang sandbag. Tujuannya supaya air tidak masuk ke rumah mereka.
Terhitung ada lima RT di Banjarasri dan tiga RT di Kedungbanteng, yang sudah lima hari belakangan terendam banjir.
Selain jalan desa dan area persawahan, air juga merendam sejumlah rumah penduduk. Termasuk sekolahan juga terendam.
Ada 11 Kelas di SMPN2 Tanggulangin terendam air, halaman sekolah juga terlihat seperti kolam, lima hari terakhir.
Menurut Al Hadi, Kepala SMPN2 Tanggulangin, air datang sejak Rabu lalu. Karena setiap malam hujan deras, banjir pun tak kunjung surut.(satria)