KOTA, SIDOARJONEWS.id – Di zaman kerajaan, paseban merupakan tempat yang wajib ada. Paseban merupakan balai tempat di mana rakyat berkumpul untuk menemui rajanya. Kini, fungsi paseban menjadi salah satu ruang terbuka publik untuk berkegiatan.
Termasuk di Sidoarjo, paseban yang terletak di wilayah alun-alun ini sejak dulu biasa dimanfaatkan oleh warga Sidoarjo untuk bermacam-macam kegiatan. Seperti latihan menari, latihan teater, hingga latihan bermusik.
Tidak jarang, paseban ini juga digunakan untuk acara-acara kedinasan. Ketika digelar upacara bendera, di paseban inilah Bupati Sidoarjo dan jajarannya serta tamu-tamu kehormatan, mengikuti jalannya upacara.
Sayangnya, Paseban Alun-alun Sidoarjo kini nampak kurang terawat. Pantauan di lokasi, lantai paseban dipenuhi noda kehitaman yang membuatnya terlihat kumuh. Terlihat pula keramik di salah satu anak tangganya terkelupas. Hilang entah kemana.
Padahal paseban beserta alun-alun merupakan salah satu ikon sebuah kota. Penampakannya tentu akan berdampak pada citra kota.

Kondisi paseban yang kurang terawat sehingga terkesan kumuh, membuat warga merasa tidak nyaman bila ingin duduk-duduk menikmati pemandangan Alun-alun Sidoarjo. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu warga, Rukmana.
Bapak beranak dua ini awalnya berniat mengajak anak lelakinya duduk-duduk beristirahat di paseban setelah menunaikan Sholat Jumat di Masjid Agung. Namun niat tersebut urung setelah melihat kondisi paseban yang kotor.
“Sengaja tadi habis Jumatan tidak langsung pulang. Ingin berkeliling dan duduk-duduk di paseban. Ingin mengenalkan ke anak ikon-ikon Sidoarjo. Tapi kok kotor, risih jadinya,” ujarnya saat ditemui wartawan Sidoarjonews.id di paseban, Jumat (9/10) kemarin.
Sebagai warga Sidoarjo, ia sangat menyayangkan kondisi paseban yang kurang terawat. Padahal, paseban berada di komplek Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya, komplek pemerintahan seharusnya mampu merepresentasikan wajah kota yang bersih dan indah.
“Kalau kotor begini, orang-orang yang datang atau wisatawan yang datang ke sini pasti mengira Sidoarjo bukanlah kota yang bersih. Karena ikon kota ini juga bisa disebut sebagai cerminan seluruh kota,” ungkapnya.
Kondisi paseban yang kurang terawat memang patut disayangkan. Semoga ke depan, kebersihan ruang terbuka publik, baik di pusat kota maupun di pinggiran Kota Delta bisa lebih diperhatikan.
Apalagi, Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo, Hudiyono saat melakukan giat kerja bakti bersama forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimka) dan perangkat desa pada Jumat (9/10) pagi kemarin, menegaskan akan memberikan perhatian serius terhadap kebersihan taman dan jalan. (Affendra/hs)