TULANGAN, SIDOARJONEWS.id – Pabrik Gula (PG) Toelangan di Sidoarjo merupakan salah satu tempat produksi gula yang dikelola oleh PTPN X. Pabrik yang sudah ada sejak zaman Belanda dan resmi ditutup pada Agustus 2016 silam ini rencananya akan dikembangkan menjadi objek wisata edukasi oleh Pemkab Sidoarjo.
Rencana mengembangkan PG Toelangan menjadi obyek wisata edukasi yang kemarin mencuat di DPRD Sidoarjo tersebut, ternyata baru beredar di level atas. Di kalangan akar rumput, belum banyak warga sekitar yang mengetahuinya.
Wandi, warga yang sehari-hari berjualan di depan PG Toelangan, mengaku belum mengetahui bila tempat tersebut direncanakan akan menjadi salah satu objek wisata. Meski begitu, dia menyebut akan lebih baik jika dimanfaatkan daripada dibiarkan mangkrak.
“Nggeh sae mas, dari pada koyo ngeten niki, mboten keramut (lebih baik mas, dari pada seperti ini, tidak terawat),” ucapnya kepada sidoarjonews.id, Sabtu (14/3).
Menurutnya, di tempat tersebut tidak pernah lagi ada orang berkegiatan. Hanya, beberapa kali waktu, ada beberapa muda-mudi yang datang ke tempat tersebut untuk melakukan hunting foto.
Sementara Fatimah yang juga berjualan di depan bekas pabrik gula, mengaku belum mendapat informasi apapun. Namun, jik memang akan dibangun tempat wisata, dia membayangkan diharuskan pindah lokasi jualan.
“Baru tahu saya mas, gak ada info sama sekali. Cuma ya itu mas, kita yang sudah jualan disini, jika memang akan dibangun lagi, otomatis kita harus pindah,” ujar Fatimah.
Menyikapi hal tersebut, Rijal, warga yang bertempat tinggal di dekat kawasan PG Toelangan berharap, jika memang akan direalisasikan pembangunan tempat wisata, pemerintah bisa menyediakan lokasi yang layak agar mereka yang selama ini mencari nafkah di depan kawasan itu, tidak kehilangan lahan mencari rezeki.
“Kalau bisa disosialisasikan dan diberikan ganti tempat biar mereka yang jualan gak kehilangan tempat jualannya. Kemarin mereka sempat mau diobrak satpol PP karena jualan di situ. Untungnya pak lurah turun memberikan arahan dan melarang satpol PP menggusurnya, jadi mereka masih bisa jualan,” ucap pria tersebut.
Lebih lanjut, Rijal menyebut jika memang akan dijadikan tempat wisata berbasis edukasi, hal tersebut sangat baik. Menurutnya, jika di Tulangan ada yang seperti itu, warga di kawasan tersebut tidak perlu lagi jauh-jauh ke kota dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
“Enak mas, biar warga sini kalau ingin pergi ke tempat ramai gak perlu jauh-jauh, orang juga bisa jualan soalnyakan pasti akan banyak yang berkunjung kesini,” ucapnya. (Dimas)