KOTA, SIDOARJONEWS.id — Penamaan Rumat sakit milik pemerintah yang berdiri di wilayah Tambak Kemerakan, Kecamatan Krian, mendapat perhatian dari beberapa pihak. Salah satunya dari Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Kayan.
Kayan menyoroti konsep penamaan pembangunan RSUD Krian yang dinilai hanya merepresentasikan satu daerah saja. Sebab, dari konsep awal, sesuai Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sudah berbunyi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo Barat.
“Bahkan, sampai pengalokasian anggaran agar hal tersebut bisa nyantol untuk pembiayaan APBD, konsepnya tetap sama juga, namanya RSUD Sidoarjo Barat,” tegasnya.
Dirinya sepakat jika warga yang terdampak pendirian RSUD, khususnya wilayah Tambak Kemerakan diberikan ruang sesuai kapasitas dan potensi yang dimiliki.
Namun, penamaan RSUD Krian dinilainya kurang merepresentasikan daerah. Terlebih, sesuai SK pendirian rumah sakit di wilayah Krian tertulis ada lima kecamatan. Karenanya, dia meminta kepada Bagian Organisasi untuk mengubah penamaan tersebut sesuai potensi dari wilayah.
“Kalau itu dinamakan Perbup Rumah Sakit Krian, Rumah Sakit Sidoarjo harusnya diganti saja namanya jadi RS Sidowayah saja. Nanti bisa-bisa ada bupati dua di sana kalau Perbupnya masih berbunyi begitu,” singgung wakil legislator dari Partai Gerindra ini.
Dirinya bersikukuh agar dinas terkait mengubah Perbup menjadi RSUD Sidoarjo Barat. Karena hal ini didasari dari potensi wilayah dan juga perubahan anggaran yang berlaku.
“Saya sudah berusaha sama yang lain untuk mengubah APBU menjadi APBD. Teman-teman tidak ada kegiatan kunjungan sama sekali berapa bulan itu. Salah satu rintangannya juga sebelum bisa disahkan. Maka dari itu segera diubah Perbup tersebut,” ungkapnya. (Luqman)