PRAMBON, SIDOARJONEWS.id — Bencana angin puting beliung menerjang empat wilayah di Sidoarjo. Wilayah itu adalah Kecamatan Prambon, Balongbendo, Tarik dan Krian.
Amukan angin kencang tersebut menyebabkan ratusan rumah warga setempat rusak. Yang paling parah di wilayah Desa Kedungwonokerto Kecamatan Prambon. Di sana terdapat sekitar 200 rumah rusak.
Selain menyebabkan kerusakan, angin puting beliung tersebut memakan korban. Satu meninggal dunia, dua lainnya ada yang patah dan luka ringan.
Sementara di Krian. Sebanyak tiga rumah yang mengalami kerusakan. Kemudian Balongbendo 33 rumah dan satu sekolah rusak dan 60 rumah di Tarik.
Perihatin dengan bencana tersebut, Wakil Bupati Sidoarjo Subandi turun langsung mendata dan mengecek kerusakan rumah-rumah warga.
“Kami lakukan pendataan supaya warga yang terdampak ini bisa mendapatkan bantuan. Saya juga minta ini segera ditangani,” katanya, Senin (5/2/2024).
Ia menambahkan kerusakan rumah-rumah warga ada yang cukup parah sampai 60 persen rumahnya rusak. Kalau ini tidak langsung ditangani maka mereka tidak bisa beristirahat dengan tenang.
“Kerusakan ada yang 30 sampai 60 persen, kalau tidak segera ditangani mereka mau teduh dimana, itu yang menjadi kekhawatiran kita,” ucapnya.
Menurutnya, bencana yang terjadi berdampak sangat luar biasa. Kencangnya angin mampu memporak-porandakan rumah-rumah warga. Bahkan rumah beton sekalipun rusak parah.
Karena itu, dia meminta BPBD Sidoarjo agar segera melakukan pendataan. Agar bantuan-bantuan dapat segera didistribusikan.
“Hari ini sudah saya minta mendata semua, baik yang rumahnya roboh, yang gentengnya tidak ada, asbesnya tidak ada, saya suruh mapping. Nah untuk sementara ini, kami sudah berikan bantuan pakai terpal ya,” ujarnya.
Subandi juga telah memerintahkan Dinas Sosial (Dinsos) Sidoarjo agar memberikan bantuan berupa sembako bagi para korban. Baginya, untuk menangani musibah tersebut memerlukan posko kesehatan. Sebab, belum semua bantuan dapat turun.
Dia khawatir, akan hujan kembali mengguyur dan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Karenanya dia meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo menyiapkan posko untuk mendampingi kesehatan masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) tentu ini bentuk dari memberikan support dan dukungan bagi masyarakat Sidoarjo,” katanya.
Sementara itu salah satu korban, Devi Nurlita berharap ada bantuan tenaga tambahan untuk membersihkan puing-puing rumahnya yang rusak. Sebab tenaga yang ada masih terbilang minim ditengah banyaknya rumah yang rusak.
“Kondisi rumah saya rusak parah, atap rumahnya jebol diterpa angin, ditambah air hujan kemarin yang masuk jadi gak karuan,” katanya saat ditemui.
Dia berharap bantuan dapat segera turun. Terutama yang paling urgen saat ini yaitu terpal untuk menutup atap rumah yang jebol. (Ipung)