TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id – Banjir kembali melanda Desa Kedungbanteng dan Banjarasri di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Senin (2/11/2020). Luapan air yang berasal dari sungai di area desa tersebut terjadi sudah sejak dua hari yang lalu.
Intensitas hujan yang cukup deras pada hari Sabtu (31/10/2020) yang terjadi sejak siang hingga malam hari, kemudian dilanjutkan pada Minggu (1/11/2020) malam, menyebabkan debit air di sungai desa naik dan meluber ke rumah warga.
Ada tiga RT di masing-masing desa tersebut yang kini tergenang air. Ketinggiannya pun variatif. Mulai dari 15 cm hingga 20 cm. Air tersebut bahkan masuk dan menggenangi rumah warga di enam RT dari dua desa tersebut.
Dari data yang berhasil dihimpun sidoarjonews.id, setidaknya ada 606 rumah warga yang terdampak banjir. Adapun rinciannya masing-masing untuk Kedungbanteng 346 rumah. Sedangkan untuk Desa Banjarasri ada 260 rumah.
Tidak hanya rumah warga saja yang terendam. Ada empat sekolah yang juga terendam banjir akibat luapan sungai di dua desa tersebut. Empat sekolah tersebut ialah SMPN 2 Tanggulangin, SD Banjarasri, SD Kedungbanteng, dan TK Dharma Wanita Banjarasri.
Terkait banjir di SMPN 2 Tanggulangin sendiri, genangan air hanya terjadi di akses masuk sekolah hingga ke halaman sekolah. Untuk ruang kelas, lab, dan ruang guru tidak ditemukan genangan karena sudah ditinggikan sebelumnya. Selain itu, juga ada satu Mushollah di RT 5 Kedungbanteng juga terendam banjir.
Pihak Kecamatan Tanggulangin bersama para pemerintah desa yang terdampak banjir, telah melakukan koordinasi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bencana tersebut. Hasilnya, BPBD akan segera melakukan pemetaan mengenai titik mana saja yang akan menjadi tempat untuk ditaruh pompa air.
Tujuannya ialah agar air yang menggenangi kawasan tersebut segera surut dan tidak mengganggu aktifitas warga. Pompa air tersebut nantinya akan difasilitasi oleh Dinas PUBMSDA. (Dimas)