BALONGBENDO, SIDOARJONEWS.id – Aksi Titin Sumiarsih, perempuan yang tinggal di Desa Semambung, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, menjadi viral. Ini menyusul video keluhannya tak kunjung mendapat bantuan sosial (bansos) di tengah pandemi Covid-19 itu.
Unggahan video wanita yang akrab disapa Titin itu juga dilakukan oleh warga lainnya yang juga merasa dalam kondisi sama.
Adalah Nila Putri Utami (29 tahun) yang tinggal di Dusun Kedungsari RT 15 RW 03, Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, juga berkeluh kesah serupa.
Nila kemudian membuat video “curhatan”. Isinya mulai dari suaminya yang sudah tidak bekerja lantaran terdampak pandemi Covid-19 hingga hanya mampu makan lauk tempe setiap hari.
Tak hanya itu, ibu rumah tangga ini juga mengaku bingung harus melapor kemana. Lantaran data dirinya tidak ditemukan saat lapor ke pihak RT hingga ke kantor desa.
Dalam videonya, dia menyebut tinggal di rumah kontrakan dengan biaya 3 juta per tahun. Wanita dua anak ini juga mengeluh tidak pernah mendapatkan sejumlah bantuan sosial dari pemerintah.
“PKH, BLT, Voucher, Sembako Bantuan Sosial (Bansos) gak entok (tidak dapat). Sampek ndasku rasane iku ngelu (sampai kepala saya pusing merasakannya),” curhatnya dalam video yang diterima sidoarjonews.id, Kamis, (7/5/2020) malam.
Dalam video yang berdurasi 46 detik itu, ia menyindir masalah klasik tentang carut marutnya data penerima bantuan.
“Takok nang bale deso, jarene datane teko RT-ne (bertanya ke balai desa info data dari pihak RT). Takok RT-ne, jarene teko sing ndukur (bertanya ke pihak RT, katanya dari atas). Lah, terus aku iki laporan nang endi? (Lah, terus saya ini laporan kemana?),” ujarnya.
Video itu pun saat ini sudah menyebar ke sejumlah grup Facebook dan WhatsApp Grup (WAG).
Mendapati video yang sudah viral tersebut, Kapolsek Balongbendo Polresta Sidoarjo, Kompol Sugeng Purwanto langsung merespon dengan memberikan bantuan sembako secara langsung ke rumahnya.
“Setelah video tersebut viral, dan ternyata warga kami, langsung Kamis malam itu kami atensi untuk memberikan bantuan sembako kepada yang bersangkutan,” katanya, Jum’at, (8/5/2020).
Mantan Kasat Resnarkoba Polresta Sidoarjo ini berharap agar bantuan yang diberikan itu, memberikan semangat baru bagi warganya. Utamanya, di masa pandemi seperti saat ini.
“Suaminya kerja serabutan, membuat tempat sangkar burung. Penghasilannya jadi tidak menentu. Menunggu laku,” tambah polisi dengan pangkat satu melati di pundak ini. (Ardian)
Maaf kepada pihak yg bersangkutan apa bennar bantuan yg saat ini sangat2 beredarnya vidio2 seperti itu data2 itu dari pihak pemerintah dulu gk melalui RT/RW setempat dulu soalnya untuk saat ini setiap perangkat kampong rata2 bilangnya dari atasan bahkan. Kemaren disni saya sendiri mengalami seperti itu kami disni bela yng gk mampu bukan saya meminta bantuan bahkan disini salah paham phak RW menuduh saya jangan ikut2 massalah ini padahal niat saya menanyakan kenapa yang punya mobil 2 dapat sedangkan ada yang lebih membutuh kan kok gk dapat bakan dia bilang kalo saya mau bantuan disuruh ngurus surat ke miskinan apa benar seperti itu saya disni orang biasa cuma saya niat membantu yang layak mendapatkan
Sampeyan wes bener ms..saking RT ne ae sing kopler..durung ngombe obat