TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id – Banjir yang melanda Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri selama kurang lebih empat bulan, telah merampas kenyamanan hidup warga di sana. Selain tidak bisa tidur nyenyak, warga juga bingung saat hendak mandi dan buang hajat.
Betapa tidak, sumur-sumur yang selama ini menyediakan kebutuhan air bersih, kini tidak lagi bisa digunakan. Begitu pula WC dan kamar mandi yang terendam air.
Liman, warga RT 5 Desa Kedungbanteng mengaku sudah empat bulan ini harus buang hajat di toilet portable. Toilet-toilet tersebut disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo sejak pertengahan Desember 2020 lalu.
“Setiap pagi dan sore, petugas datang mengontrol kebutuhan air di toilet-toilet portable tersebut. Sehingga tidak kehabisan air,” ujar Liman, kemarin
Sebelum toilet portable ini ada, untuk urusan buang hajat, warga harus rela ke toilet umum atau menumpang di rumah saudara. Bahkan ada yang menumpang di SPBU terdekat.
Dilansir dari rilis BPBD Sidoarjo tertanggal 21 Desember 2020, terdapat delapan unit toilet portable di Desa Kedungbanteng. Tiga dipasang di RT 05. Sedangkan sisanya ada di RT 06. Kedua RT ini mengalami banjir yang paling parah.
Selain di Desa Kedungbanteng, berdasarkan pantauan sidoarjonews.id, beberapa unit toilet portable juga terpasang di Desa Banjarasri. Senasib dengan warga di Desa Kedungbanteng, rumah-rumah warga di Desa Banjarasri juga terendam banjir sejak Oktober 2020 lalu. Sehingga kamar mandi beserta WC di rumah tak lagi bisa digunakan. (Affendra F)