KOTA, SIDOARJO — Setelah setahun lebih melakukan perkuliahan secara daring, mulai pekan ini, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali melaksanakan kuliah tatap muka.
Karena situasi masih pandemi, ada beberapa peraturan yang harus ditaati mahasiswa, dosen, dan semua yang terlibat dalam proses perkuliahan. Seperti wajib bemasker, mengecek suhu badan, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan perkuliahan.
Sistem perkuliahan pun berbeda. Mahasiswa yang mengikuti luring dibagi menjadi dua gelombang dalam satu kelas. Setengah dari jumlah mahasiswa perkelas mengikuti luring di minggu pertama. Setengahnya lagi mengikuti luring di minggu berikutnya. Sedangkan mahasiswa yang mengikuti daring, melaksanakan perkuliahan melalui e-learning.
Salah satu mahasiswa yang mengikuti kuliah luring di gelombang pertama, Muhajir, mengaku merasakan perasaan campur aduk.
“Senang karena bisa bertemu lagi sama teman-teman. Nggak enaknya karena sudah tidak bisa menyimak materi sambil tiduran lagi,” ujar mahasiswa Ilmu Komunikasi ini.
Saat perkuliahan luring, ada tim satgas yang turut membantu kelancaran perkuliahan. Seperti mengingatkan mahasiswa untuk mencuci tangan dan tetap menjaga jarak. Muhajir iku menjadi satgas Covid-19 saat kuliah luring.
“Ada beberapa yang masih bergerombol di dekat lift. Nah, itu tugas kami untuk menunjukkan jalan pintas dari parkiran langsung menuuju gedung agar tidak berkerumun,” pungkasnya.
Bagi sebagian mahasiswa, kuliah luring menjadi angin segar setelah setahun lebih berkuliah melalui jarak jauh yang membuat ruang gerak menjadi terbatas. Mereka juga bisa kembali berinteraksi langsung dengan dosen dan teman-teman di kampus. Meski, mereka harus tetap disiplin menerapkan prokes. (Romadhona)