KOTA, SIDOARJONEWS.id – Persimpangan di bawah jalan layang Waru, Sidoarjo, menjadi salah satu titik rawan kecelakaan di Sidoarjo.
Apalagi, traffic light yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas di titik tersebut justru lebih sering mati.
Sering tidak berfungsinya traffic light ini membuat para pengendara was-was apabila hendak melintasi persimpangan tersebut.
Seringkali pengendara dari arah Medaeng terlihat kebingungan campur ragu saat hendak menyeberang dan berbelok ke arah Sidoarjo Kota. Keraguan mereka juga dipicu karena kendaraan dari arah Sidoarjo Kota cenderung melaju dengan kecepatan lumayan tinggi.
Sofyan, salah satu pengendara yang setiap hari melintasi persimpangan layang Waru menyesalkan kejadian traffic light yang sering mati. Padahal keberadaan salah satu alat pengatur lalu lintas itu sangat penting bagi keselamatan pengendara.
“Sering sekali mati. Kami yang dari arah Barat jadi khawatir kalau mau menyeberang. Apalagi dari arah Sidoarjo Kota itu banyak truk-truk besar,” ujarnya.
Menurut Sofyan, memang biasanya ada relawan pengatur lalu lintas yang bediri di bawah layang Waru. Namun beberapa kendaraan dari Sidoarjo Kota kerap mengabaikannya. Sehingga membuat pengendara di arah lain ragu-ragu meski sudah diberi aba-aba untuk melaju.
“Kadang dia kasih aba-aba kita maju, tapi yang dari arah Selatan tidak menurunkan kecepatan malah membunyikan klakson. Memang seharusnya ada traffic light yang berfungsi baik di situ. Biar aman,” tambahnya.
Secara infrastruktur, sebetulnya persimpangan layang Waru ini terbilang cukup lengkap. Dari arah Sidoarjo Kota terdapat dua set traffic light di bagian atas dan samping. Begitu pula dari arah Medaeng juga terdapat dua set traffic light atas dan samping. Namun sayang semuanya sering tidak berfungsi.
Matinya traffic light di persimpangan yang padat lalu lintas sepatutnya tidak dibiarkan berlarut-larut. Pihak berwenang seharusnya lekas memperbaiki traffic light yang mati sesegera mungkin. Terlebih persimpangan layang Waru merupakan jalan utama yang menghubungkan Sidoarjo dengan Surabaya. Selain keselamatan pengendara yang jadi taruhan, apabila terjadi kemacetan di titik ini maka mobilitas masyarakat juga akan terganggu. (Affendra Firmansyah)