MOJOSARI, SIDOARJONEWS.id — Setiap kota/kabupaten memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau Kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal di kalender Hijriah.
Di Kabupaten Mojokerto, tepatnya di Kecamatan Mojosari, pada setiap malam Maulid Nabi, rutin diadakan perayaan pasar malam. Tradisi ini sudah ada sejak dahulu. Jadi tidak mengherankan bila ada pedagang maupun pengunjung yang berasal dari luar Mojokerto. Karena diadakan setiap tahun sekali antusiasme masyarakat setempat maupun luar kota cukup luar biasa.
Bahkan, dalam situasi pandemi, pasar malam yang berlokasi di penghujung Jalan Niaga Mojosari tersebut masih ramai dikunjungi warga seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Farida, salah satu pengunjung asal Prambon Sidoarjo mengatakan, dirinya cukup rutin berkunjung ke pasar malam Mojosari setiap tahunnya. Kali ini, dia menyebut situasinya berbeda karena digelar di masa pandemi.
“Biasanya setiap tahun pasti ikut ke pasar malam untuk belanja persiapan Maulid di Masjid. Sekalian jalan-jalan bersama keluarga dan menginap di rumah saudara di sini,” ujar Farida, Selasa (27/10).
Farida mengaku sempat mengira pasar malam yang sudah mentradisi itu tidak digelar tahun ini dikarenakan adanya pandemi virus. Dia juga sedikit gamang bila harus berjalan di tempat keramaian yang dikunjungi banyak orang.
“Tadinya saya kira ditiadakan pasar malamnya, tetapi ternyata tetap ada. Awalnya sedikit takut buat datang. Soalnya kan jalan kaki sampai ujung itu pastinya berdesak-desakan seperti tahun lalu. Apalagi tidak semua pengunjung memakai masker,” sambung Farida.
Tetapi memang, pandemi sedikit berpengaruh pada keramaian pasar malam ini. Jumlah pengunjung berkurang bila dibandingkan tahun lalu. Parameternya, dulu pengguna sepeda motor tidak bisa lewat karena saking ramainya pengunjung. Namun, kali ini, pengguna sepeda motor masih dapat melintasi kawasan tersebut. (Alivia Monicha Firda Sannia)