WARU, SIDOARJONEWS.id– Tradisi nyekar menjelang Bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi para penjual bunga makam. Salah satunya para penjual bunga di sepanjang Jalan Raya Waru, Sidoarjo.
Menurut penuturan salah satu pedagang, bila di hari-hari biasa, dalam seminggu mereka bisa meraup keuntungan mencapai Rp 1 juta, menjelang Ramadan naik menjadi Rp 1,5 juta. Naiknya penjualan ini tak hanya lantaran banyaknya pembeli. Namun juga mereka kompak menaikkan harga jual.
Satu bungkus bunga makam yang biasa dijual dengan harga Rp 3000 naik menjadi Rp 5000. Rata-rata pembeli membutuhkan tiga hingga lima bungkus.
“Mulai Kamis kemarin penjualan meningkat. Biasanya sampai H-1 puasa,” ujar Bukhori, salah satu penjual bunga yang meneruskan usaha bapaknya sejak 22 tahun silam, Jumat (1/4).
Bukhori melanjutkan, pembeli bunga tidak hanya dari dalam kota saja. Banyak pembeli dari luar kota seperti Surabaya, Mojokerto, dan lainnya.
“Karena di sini kan sudah terkenal sebagai pusat penjualan bunga makam. Jadi menjadi jujugan,” imbuhnya.
Meski mengalami kenaikan penjualan, namun belum bisa setara dengan masa sebelum pandemi.
“Tahun ini termasuk sepi. Karena pandemi dan hujan terus beberapa hari ini. Jadi tidak sebanyak dulu yang beli,” ujar Romli, salah satu penjual.
Sejak puluhan tahun silam, kawasan ini sudah dikenal masyarakat sebagai pusat penjualan bunga makam. Dari tahun ke tahun, semakin banyak para penjualnya. Dari yang semula hanya 3-4 penjual kini mencapai belasan. (Affendra F)