WARU, SIDOARJONEWS.id – Wabah virus corona (Covid-19) menyebabkan beberapa sektor usaha terdampak. Mulai dari skala yang paling kecil, hingga yang paling besar.
Tak terkecuali para pengemudi ojek online atau ojol yang mengaku mengalami penurunan pendapatan karena terimbas ketakutan masyarakat pada virus corona.
Miftahul Ulum, wakil ketua komunitas ojol Sumo (seduluran motor online) Jatim menyatakan bahwa pasca mewabahnya virus tersebut, tingkat pengguna layanan jasa ojek online menurun hingga lima puluh persen.
“Kalau biasanya sehari, 12 jam kami bisa dapat 400 hingga 500 ribu. Sekarang kita optimalkan 12 jam lebih hanya dapet 200 ribuan,” katanya kepada sidoarjonews.id, Jumat (27/3) di basecamp Sumo Jatim wilayah Sidoarjo, Jalan Raya Letjend Sutoyo, Waru, Sidoarjo.
Ulum menyatakan bahwa pihaknya sebenarnya telah melakukan antisipasi untuk tetap menjaga kebersihan seperti menyediakan masker dan hand sanitizer.
Akan tetapi pengguna jasa ojol saat ini memang lebih membatasi untuk mengurangi interaksi dengan orang lain. Hal tersebut terbukti dengan menurunnya angka pengguna jasa layanan ojol.
“Yah susah mas, apalagi kalo kawasan metropolis seperti Surabaya, Sidoarjo ini, pengguna jasa yang biasanya pakai jasa kami, kini kebanyakan kalau gak mudik bagi yang perantau, ya lebih memilih untuk mengisolasi di rumah masing-masing,” ungkapnya.
Dia berharap agar pemerintah bisa memperhatikan terkait peristiwa-peristiwa yang ada di kalangan masyarakat bawah, terlebih pada peristiwa saat ini terkait imbas wabah corona kepada perekonomian masyarakat yang sangat meresahkan.
“Kami juga berpesan untuk costumer, jangan khawatir jika pesan grabfood ataupun gofood karena sudah ada imbauan khusus dari pihak aplikator untuk merchant resto dan driver online terkait pencegahan penyebaran virus COVID-19,” pungkasnya. (Dimas)