KOTA, SIDOARJONEWS.id – Banjir yang kembali melanda kawasan Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri, Tanggulangin, Sidoarjo, mendapat sorotan dari Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Suyarno.
Suyarno mengatakan, pihaknya sudah kerap kali mengingatkan agar Pemkab Sidoarjo lebih memperhatikan kondisi sungai di kedua desa tersebut.
Sebab penyebab banjir di desa tersebut bukanlah curah hujan tinggi, melainkan kemampuan sungai untuk menampung debit air.
Sungai di desa tersebut mengalami pendangkalan yang cukup serius. Sehingga butuh treatment khusus untuk menyelesaikan banjir musiman.
“Sangat sering kami sampaikan itu. Sungai disana tidak mampu menampung debit air. Maka caranya untuk mengatasi hal itu ialah normalisasi di semua hamparan sungainya untuk menambah kedalaman sungai,” kata Suyarno kepada sidoarjonews.id, Selasa (3/11).
Selain itu, Suyarno menambahkan, pemkab juga harus membuatkan sudetan aliran sungai. Maka dengan begitu, sungai tersebut mampu menampung debit air dari curah hujan yang tinggi.
“Dengan adanya sudetan itu juga bisa menampung buangan air yabg menggenangi desa Kedungbanteng dan Banjarasri,” ujar legislator PDI Perjuangan tersebut.
Pria yang juga merupakan ketua Fraksi PDI Perjuangan tersebut mengatakan, dalam P-APBD 2020, pos anggaran untuk normalisasi sungai tersebut sudah disediakan. Diharapkan, dengan adanya pos anggaran tersebut, pemkab bisa lebih maksimal dalam melakukan penanganan banjir di kedua desa tersebut.
“Iya semuanya sudah ada, tinggal bagaimana nanti merealisasikannya saja,” pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Desa Kedungbanteng dan Desa Banjarasri sejak tiga hari yang lalu dilanda banjir. Setidaknya ada enam RT dengan jumlah total 606 rumah warga terendam banjir.
Selain itu ada empat sekolah di dua desa tersebut yang ikut terendam banjir. Termasuk juga satu mushollah yang berada di RT 5 Kedungbanteng ikut juga terendam bencana banjir tersebut. (Dimas Mahendra)