CANDI, SIDOARJONEWS.id – Lebih dari 500 produsen tahu tempe di Sidoarjo yang tergabung dalam 3 Kopti (Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia) memutuskan mogok produksi. Mogok produksi ini berlangsung selama 3 hari mulai Senin (21/2). Penyebabnya, harga kedelai yang terus melambung tinggi dari tahun ke tahun.
Dari data yang dibeberkan oleh Kopti Karya Mulya Sepande, kedelai mengalami kenaikan harga selama tiga tahun terakhir ini. Tahun 2020 kedelai berada di harga Rp 7000 per kg. Tahun 2021 naik menjadi Rp 9200 per kg. Sedangkan di tahun 2022 ini naik lagi menembus angka Rp 11.000 per kg.
Dengan harga setinggi itu, para produsen tahu tempe mengaku bisa merugi. Sebab, selama ini para produsen kesulitan menaikkan harga jual tahu tempe di pasar. Mereka takut tahu tempenya tak laku bila harga jual dinaikkan.
Selama ini, para produsen tahu tempe di Sidoarjo ini memasok pasar di Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan. Dengan aksi mogok ini, bisa dipastikan akan terjadi kelangkaan tahu tempe di pasaran.
Mereka menuntut agar pemerintah melakukan intervensi terhadap harga kedelai yang selama ini dikuasai importir swasta. Bila tidak mampu, setidaknya para produsen berharap pemerintah memberikan subsidi untuk membantu melewati masa-masa sulit ini. (Affendra)