KOTA, SIDAORJONEWS.id – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dan difasilitasi oleh Program JALIN-USAID melakukan pendampingan dan sosialisasi di Rumah Sakit di Sidoarjo, Sabtu (4/4/2020).
RS Aisyiyah Siti Fatimah Sidoarjo merupakan salah satu rumah sakit jadi sasaran pendampingan dan sosialisasi.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pendampingan dan sosialisasi Aplikasi SI Cantik (Sidoarjo Cegah Kematian ibu dan Anak) yang diluncurkan sebagai inovasi Kabupaten Sidoarjo serta untuk menurunkan angka kematian ibu bayi dan balita (AKI-AKB).
Selain itu, juga untuk mencegah penyebaran Covid-19 pada ibu dan bayi di Sidoarjo.
Kegiatan Pendampingan dilakukan sampai RS dapat mengoperasikan secara mandiri aplikasi Si Cantik.
Kegiatan pendampingan dilakukan oleh: Cholifah M. Kes Selaku narasumber, Umi Khoirun Nisak., SKM., M. Epid Selaku Fasilitator, Lilik Agustin Amd. Keb selaku bidan Koordinator di RS Aisyiyah Siti Fatimah Sidoarjo.
“Kegiatan sosialisasi ini dilakukan guna menekan angka kematian ibu dan bayi. Selain itu pada masa pandemi COVID 19 ini juga perlu dilakukan tindakan pencegahan pada Ibu hamil, bayi dan balita ketika melakukan pemeriksaan di RS ini” ujar Dosen Kesehatan UMSIDA, Cholifah M. Kes, seperti dikutip dari rilis tertulis yang dikirimkan ke redkasi.
Dia menjelaskan, melalui pendampingan dan sosialisasi ini diharapkan pasien dan tenaga medis dapat mengetahui tindakan yang mesti dilakukan dalam pencegahan penularan virus sekaligus untuk mencegah kematian ibu dan bayi.
“Cuci tangan sebelum menyentuh bayi, payudara, pompa ASI, atau botol dan selalu menggunakan masker saat menyusui, merupakan salah satu hal yang harus selalu diperhatikan” terangnya.
Bidan Koordinator Lilik Agustin, Amd. Keb mengimbau, untuk mencegah penyebaran Covid-19, ibu hamil sebaiknya membuat janji terlebih dahulu sebelum memeriksakan kandungan ke dokter. Dengan demikian, di fasilitas kesehatan tidak sampai terjadi antrean dan kerumunan.
Ibu hamil juga diimbau selalu memastikan gerak janin diawali usia kehamilan 20 minggu dan setelah usia kehamilan 28 minggu hitung gerak janin (minimal 10 gerakan per 2 jam).
Sementara itu, dr. Tjatur Prijambodo., M. Kes selaku Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah mengatakan bahwa upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta pencegahan COVID-19 membutuhkan kontribusi semua pihak.
“Karena itu, alhamdulillah oleh Dinkes Kabupaten Sidoarjo bersama Jalin USAID Jatim memfasilitasi kegiatan ini” terangnya.
Dia berharap, melalui pendampingan dan sosialisasi Aplikasi SiCantik ini diharapkan sebagai langkah efektif dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. (*/hut)