Tempat Rekreasi Hiburan Umum Kembali Berusaha Bangkit Setelah Lama Tutup Karena PPKM

WARU, SIDOARJONEWS.id – Tempat Rekreasi Hiburan Umum (RHU) di Sidoarjo mulai bergeliat kembali.

Setelah tutup selama PPKM Darurat beberapa waktu lalu, salah satu tempat hiburan di sekitaran Aloha tampak beroperasi lagi.

Beberapa tahun belakangan, kawasan Aloha memang menjelma menjadi tempat hiburan dan nongkrong bagi masyarakat. Terdapat beberapa cafe dan hiburan keluarga seperti sarana bermain anak-anak.

Namun di masa lonjakan pandemi Covid-19 varian delta yang lalu, kawasan ini mati suri.

“Saya masih ingat dulu di bulan Juli, baru saja sarana bermain seperti bianglala dan rumah boneka dipasang, eh lonjakan pandemi melanda. Padahal dulu ingin ajak anak ke sini. Alhamdulillah sekarang buka lagi,” ujar Sobirin, salah seorang pengunjung, Sabtu (2/10).

Melonggarnya peraturan pembatasan kegiatan masyarakat seiring dengan melandainya kasus aktif Covid-19 membuat perekonomian kembali bergerak. Beroperasinya kembali kawasan RHU di Aloha ini menjadi salah satu buktinya.

“Dulu selama PPKM Darurat di sini sepi sekali. Apalagi kalau malam, semua cafe tutup,” imbuhnya.

Bergeraknya kembali roda perekonomian di kawasan ini disambut hangat oleh para pelaku usaha. Bagi mereka, masa-masa PPKM Darurat adalah momen yang sulit.

“Bagaimana tidak? Kami tidak bisa berjualan. Ada jam malamnya, mengandalkan grabfood atau gofood pun hasilnya sangat sedikit. Sedangkan biaya sewa tetap jalan,” ujar salah satu pelaku usaha yang enggan menyebutkan namanya.

Tentu saja semua pelaku usaha ingin pandemi ini bisa dikendalikan oleh pemerintah daerah. Sehingga ada jaminan atas jalannya usaha mereka. Namun yang perlu diingat adalah upaya untuk menjaga protokol kesehatan bersama. Sebab dengan itulah pandemi ini bisa terkendali serta ekonomi bisa berjalan kembali.
(Affendra F)

Anggota Dewan Kritik Pembangunan Frontage Road yang Sempat Terhenti: ‘Kurang Koordinasi’

KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pembangunan Frontage Road (FR) di sepanjang jalur Waru-Buduran beberapa waktu lalu sempat terhenti karena terkendala jalur dari utilitas pipa gas dan kabel telekomunikasi.

Kejadian tersebut memicu tanggapan dari Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Suyarno.

Menurutnya pembangunan FR tersebut sudah dinantikan masyarakat banyak untuk mengurangi kemacetan.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut sangat menyayangkan kejadinya tersebut. Dia berpendapat bahwa kendala yang menyebabkan terhentinya pembangunan tersebut karena lemahnya pola koordinasi antar dinas terkait.

“Seharusnya mereka itu, antar dinas bisa saling koordinasi terkait agenda mereka. Sehingga tidak sampai mengganggu kegiatan yang dilakukan,” kata Suyarno saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020).

Suyarno menambahkan, kejadian tersebut harus jadi bahan evaluasi mendasar dalam tatanan pemerintah kabupaten. Secara khusus terkait agenda pembangunan yang tentunya di lapangan butuh koordinasi dengan beberapa pihak layaknya FR tersebut.

“Ini harus dijadikan evaluasi, kami berharap kendala-kendala semacam ini bisa diminimalisir dan pembangunan bisa terus berlanjut,” ujarnya.

Seperti yang diketahui, Pemkab saat ini tengah menggarap lahan di area Aloha yang menjadi rute pembangunan FR di Sidoarjo. Proyek pembangunan tersebut diketahui sepanjang 9,2 kilometer dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sidoarjo tahun 2016-2021.

Pada pelaksanaanya, pembangunan tersebut memang banyak menemui kendala seperti halnya pembebasan lahan. Sebab rute pembangunan yang melewati tiga kecamatan tersebut beberapa kali sempat tersendat karena pembebasan lahan yang dimiliki warga, Kereta Api Indonesia (KAI), dan juga TNI AL.

Meski sempat tersendat pembebasan lahan, kini proyek tersebut sudah mulai dikerjakan. Pembebasan lahan pun beberapa telah diselesaikan layaknya lahan milik TNI AL yang pada pertengahan Desember lalu telah dihibahkan kepada Pemkab Sidoarjo seluas 18.530 meter persegi. (Dimas)

 

Anggota DPRD Sidoarjo Usulkan Pembangunan Flyover di Pertigaan Embong Malang

KOTA, SIDOARJONEWS.id – Rencana pembangunan Flyover Aloha yang dilakukan Pemkab Sidoarjo kepada Pemerintah Pusat mendapatkan respon positif dari Komisi C DPRD Sidoarjo.

Disampaikan oleh Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Suyarno, pembangunan tersebut pada dasarnya adalah untuk mengatasi kemacetan yang sudah menjadi permasalahan sejak lama.

Tingkat volume kendaraan yang beredar di sekitar area Aloha menurutnya memang sangat padat. Mulai dari kendaraan roda dua, mobil pribadi hingga truk banyak memadati area Aloha. Terlebih saat waktu jam berangkat dan pulang kerja.

Suyarno mengatakan komisi C sangat mendukung langkah Pemkab yang memberikan usulan tersebut. Sebab usulan tersebut menyangkut hajat hidup banyak orang.

“Namun, selain Aloha, ada lagi titik-titik lain yang juga harus diperhatikan pemkab seperti pertigaan Embong Malang di Cemeng itu,” kata Suyarna kepada sidoarjonews.id, Jumat (23/10).

Menurut dia, di pertigaan Embong Malang tersebut jumlah volume kendaraan juga sangat padat di jam-jam tertentu. Terlebih ketika hari mulai beranjak sore. Tak jarang juga mengakibatkan penumpukan volume kendaraan.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut menyarankan, harus ada tindak lanjut dari pemerintah untuk menanggulangi kemacetan di lokasi tersebut. Salah satu rekayasa yang menurutnya sesuai ialah pembuatan Fly Over.

“Seperti dibuat rekayasa fly over yang lurus menuju Sukodono, sedangkan untuk ke arah Sidoarjo bisa lewat bawahnya flyover, dan kalau memang sepakat pasti ada grand desainnya. Sehingga harapannya kedepan Sidoarjo bisa terbebas dari kemacetan,” pungkas politis PDI Perjuangan tersebut. (Dimas)

 

Ibu Rumah Tangga di Gedangan Sidoarjo Dibekuk Setelah Beli Narkoba Seharga Rp1,3 Juta

GEDANGAN, SIDOARJONEWS.id – Polisi meringkus AS (46), warga Desa Semambung, kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.

Perempuan itu ditangkap karena diduga terlibat peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Menurut Kasat Resnarkoba Polresta Sidoarjo, AKP M Indra Najib, tersangka yang juga ibu rumah tangga itu ditangkap seusai melakukan transaksi narkoa di kawasan Aloha, Gedangan.

“Sayangnya, tersangka kami amankan setelah transaksi. Jadi seseorang yang memberi sabu belum kami ketahui,” kata Indra Najib, Jumat (3/7/2020).

Dalam penangkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa sabu-sabu sebanyak 3 paket yang disimpan dalam pack rokok.

Kepada penyidik yang menginterogasinya, AS mengaku mendapatkan sabu-sabu dari seorang pria yang dipanggilnya Ony Irmawan dengan harga Rp 1,3 juta.

Saat ini, pria tersebut telah ditetapkan sebagai buron. (ardian)