TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id – Banjir yang melanda desa Kedungbanteng dan Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, selain disebabkan oleh curah hujan yang tinggi pada Kamis (28/5/2020) sore, juga disebabkan pasang air laut serta sungai yang tidak mengalir.
Hal itu dikatakan Camat Tangulangin, Sabino Mariano.
“Hujan pada Kamis sore memang sangat lebat dan lama. Selain itu kapasitas Sungai Gedangrowo tidak menampung air debit air yang begitu besar. Pada saat bersamaan, ada air pasang laut,” terang Sabino.
Sabino menjelaskan, banjir kali ini menggenangi puluhan rumah warga di RT 5 dan 6 RW II Desa Kedungbateng dengan genangan sekitar 20-25 cm. Di Desa Banjarasri, rumah warga yang tergenang bajir di RT 4 RW I.
“Semoga saja tidak turun hujan lagi agar banjir tidak semakin tinggi,” tutur Sabino.
Karena terendam banjir cukup lama, jalan di Desa Kedungbanteng menjadi rusak.
“Dinas PU akan meningkatkan jalan di desa ini. Termasuk memperbaiki saluran air. Kami terus berkoordinasi dengan bagunan-bangunan warga yang menggunakan sempadan sungai. Bulan Juni 2020 nanti pekerjaan akan dimulai,” tutur Sabino.
Di sepanjang sungai Gedangrowo, ada puluhan bangunan milik warga yang berdiri di area sempadan sungai. Mereka mengunakannya untuk tempat tinggal dan tempat usaha. Hal ini mengakibatkan dinas terkait mengalami kesulitan saat akan melakukan normalisasi sungai.
Sabino juga menjelaskan, kisdam (bendungan sementara) yang ada di RT 7 RW II Desa Kedungbanteng telah dibongkar saat masa tanggap darurat 2 berakhir pada Bulan Maret lalu. Sedangkan kisdam di Desa Banjarpanji akan dievaluasi.
“Nanti dinas teknis yang akan mengevaluasi. Apakah kisdam tersebut akan dibuat permanen atau tidak,” imbuh Sabino.
Sabino juga menyoroti masih banyaknya warga yang membuang sampah di sungai setempat. Kebiasaan buruk ini diharapkan segera dihentikan, karena bisa membuat buntu aliran sungai dan tentu saja menimbulkan banyak penyakit. (Satria).