KOTA, SIDOARJONEWS.id – Stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Sidoarjo menipis, Jumat (7/1). Ini disebabkan pasien demam berdarah dengue (DBD) di Sidoarjo meningkat.
Dengan kondisi tersebut, UTD PMI Sidoarjo membutuhkan banyak relawan kemanusiaan yang bersedia mendonorkan darah mereka.
Mendengar kabar tersebut, owner sekaligus penasihat PT Dharma Lautan Utama (DLU) Holding, Bambang Haryo Sukartono (BHS) mengajak masyarakat melakukan donor darah.

Dengan adanya upaya tersebut, diharapkan memotivasi warga Sidoarjo untuk menyumbangkan darah.
Pria yang juga sebagai Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini tidak sendiri. Ia mengajak 70 jajaran direksi dan karyawan dari PT DLU dan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia untuk mentransfusikan darahnya secara bergiliran.
Tentunya donor darah ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan (Prokes).
“Saya mendengar kabar stok darah di PMI Sidoarjo menipis hanya tinggal 300 pack (kantong) tentu ini menjadi perhatian kita bersama untuk melakukan donor darah,” katanya usai mentransfusikan darahnya, Jum’at, (7/1/2022).
Tak hanya itu, sebagai seorang penyintas Covid-19, BHS juga pernah mendonorkan plasma konvalesennya.
Dari hasil aksi BHS Peduli ini, terkumpul 70 kantong darah untuk UTD PMI Sidoarjo.
“Alhamdulillah bisa terkumpul sekitar 70 pack darah,” imbuhnya.
Disisi lain, manajer kualitas UTD PMI Sidoarjo Muhammad Asiq Yusak menjelaskan, stok darah yang paling kritis adalah komponen darah trombosit. Hanya tersisa 7 kantong saja.
Trombosit golongan darah AB bahkan sudah kosong. 1 kantong golongan darah A, 4 kantong golongan darah B dan 2 kantong untuk golongan O.
“Terima kasih hal ini direspon cepat,” katanya. (Ardian)