KRIAN, SIDOARJONEWS.id — Progres Jembatan Penyebrangan Lintas (JPL)-64 Krian akan segera berjalan. Hal ini terbukti dari para penghuni yang mulai terlihat mengosongkan bangunan akibat terdampak proyek pembangunan tersebut, Selasa (22/3).
Pengosongan ini dilakukan oleh warga setelah mendapat Surat Peringatan (SP) 3 dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo pada hari Rabu (9/2) lalu.
Sebagai informasi, pada Selasa (22/2) lalu, Pemkab Sidoarjo sudah menyurati pemilik bangunan di lahan yang akan terdampak proyek jalan layang tersebut. SP 2 kembali dikeluarkan pada Rabu (2/3). Seminggu kemudian, tepatnya hari Rabu (9/3), SP 3 itu sudah dilayangkan oleh Pemkab.
Pemkab memberikan ultimatum untuk warga agar segera meninggalkan huniannya. Jika sudah melebih batas yang sudah ditentukan dan warga tidak segera mengosongkan bangunan. Maka, Pemkab akan melakukan pembongkaran menggunakan alat berat.
Ketua Ketua Tim Percepatan Persiapan Pembangunan Flyover JPL-64 Krian, Bachruni Aryawan mengatakan, jika ada 74 bidang terdampak pembangunan flyover yang berdiri di titik lintas sepanjang 740 meter.
“Jumlah itu tidak termasuk bidang yang berada di bawah turunan (off ride) flyover sepanjang 100 meteran, total identifikasi akhir ada 110 bidang yang terdampak,” katanya.
Selain dikosongkan para penghuni, ada juga yang dibongkar sendiri oleh mereka.
Pasalnya, pada 25 Maret 2022 nanti. Pemkab berencana mulai menghitung appraisal lahan dan bangunan untuk menentukan nilai aset milik warga yang dilengkapi oleh dokumen maupun surat-surat resmi.
Sedangkan, kata Bachruni, untuk bangunan yang berdiri liar tidak akan masuk dalam perhitungan appraisalnya.
Antara lain, tidak mempunyai surat-surat kepemilikan tanah seperti petok D maupun letter C, serta tak bisa menunjukan keaslian dokumennya.
“Tanggal 25 Maret nanti sudah mulai tahap dilakukan penghitungan aset lahan dan bangunan (appraisal),” ujarnya.
Selanjutnya proses pembayaran tanah dan bangunan ini nantinya, kata Bachruni, akan dilakukan pada 28 Maret 2022, setelah dokumennya dinyatakan lengkap.
Lebih lanjut, pembongkaran seluruh bangunan yang terdampak di peta proyek pembangunan flyover JPL-64 Krian, akan dilakukan pada tanggal 29 Maret 2022.
“Pemkab akan segera memproses pembayaran karena targetnya akhir Maret seluruh dokumen, termasuk dokumen pembebasan lahan, sudah harus diserahkan ke Kementerian Perhubungan Republik Indonesia,” jelasnya.
Penyiapan lahan untuk flyover Krian, ungkap Bachruni, ditargetkan rampung pada April mendatang. Agar proses bisa dilanjutkan ke tahap pembangunan. Setelah selesai semua, nantinya Kementrian Perhubungan akan melelang pembangunannya. (Luqman)