KOTA, SIDOARJONEWS.id – Meninggalnya Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menyisakan duka mendalam bagi anggota legislatif dan rekan seperjuangannya di PKB Sidoarjo.
Sebelum menjabat di pemerintahan, almarhum Nur Ahmad pernah tiga periode menjadi anggota DPRD Sidoarjo. Karenanya, sosok almarhum begitu dikenal dalam lingkup DPRD Sidoarjo.
Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Sidoarjo, Anang Siswandoko mengingat Cak Nur (panggilan akrab Nur Ahmad) merupakan sosok yang sangat menghormati kebebasan berpendapat.
“Jiwa pemimpin Cak Nur sangat hebat. Beliau sangat menghormati pendapat orang. Terakhir saya rapat dengan beliau dalam pembahasan anggaran, perbedaan pendapat sudah biasa, tapi setelah rapat kita sudah kembali seperti biasa. Itu yang saya kagumi dari sosok beliau,” ujar Anang, Minggu (23/8).
Selain sangat menghormati perbedaan pendapat, Anang juga mengingat Cak Nur sebagai sosok yang komunikatif, mau mendengar, serta menerima masukan. Anang menambahkan, pasca meninggalnya Cak Nur, Sidoarjo benar-benar kehilangan sosok pemimpin yang berjiwa besar.
“Sangat kehilangan, kita semua benar-benar kehilangan sosok pemimpin yang baik di Sidoarjo,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan kawan seperjuangan almarhum Nur Ahmad dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdillah Nasih. Sama-sama memulai karirnya sebagai pejuang di GP Ansor dan sama-sama berasal dari Waru, Cak Nasih (sapaan akrab Abdillah Nasih) sangat mengenal pribadi dari Cak Nur.
Legislator di DPRD Sidoarjo tersebut menjelaskan, Cak Nur semasa hidupnya dikenal sebagai sosok pejuang tangguh. Selama bersama di Ansor hingga di PKB, dia menganggap Cak Nur sebagai kawan, sahabat, serta guru dalam hidupnya.
“Beliau orang baik, sangat bijak, semua golongan ia rangkul, semua merasa terayomi. Beliau juga sebagai seorang guru bagi kami, pejuang umat, kader terbaik NU dan PKB,” ujarnya. (Dimas)