TANGGULANGIN, SIDOARJONEWS.id – Banjir yang merendam di RT 5 RW 2 Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, kini sudah menggenangi kurang lebih 130 rumah.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Karang Taruna Desa Kedungbanteng, Lukman Arif. Bahkan, sambung Lukman, banjir yang sudah terjadi sejak empat hari lalu, kini mulai menyebabkan beberapa penyakit pada warga setempat. Warga mulai banyak mengeluhkan penyakit kulit (gatal) dan diare.
“Dibanding banjir yang lalu, lebih parah ini. Banjir ini masuk ke rumah-rumah,” kata Lukman Arif, Senin (1/6).
Menurut Lukman, hingga saat ini, Pemerintah Desa belum melakukan tindakan apapun mengenai kejadian banjir tersebut. Dirinya menyebutkan bahwa air yang menggenangi rumah warga setinggi lutut orang dewasa tersebut sangatlah keruh.
“Gara-gara hujan, air pasang juga ke sini. Akhirnya banyak rumah warga yang terendam. Barangkali ada pihak yang terketuk hatinya untuk memberikan bantuan kepada kami khususnya RT 3, 5 dan 6,” ucapnya.
Merespons banjir yang belum surut tersebut, anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Nur Hendriyati Ningsih mengatakan, seharusnya sudah ada pos penanganan dari masing-masing dinas perihal banjir di Kedungbanteng tersebut.
“Saya ke daerah lotte mart Aloha itu juga banjir dari luapan sungai yang terjadi karena volume air bertambah besar akibat tingginya curah hujan waktu itu. Padahal di situ bukan wilayah langganan banjir. Apalagi Kedungbanteng,” katanya.
Menurut legislator dari Fraksi Nasdem tersebut, akibat pandemi Covid-19, segala bentuk kegiatan seperti pembangunan, pembenahan dan lain-lain menjadi terpecah konsentrasinya.
“Diakui atau tidak, itulah kenyataannya. Konsentrasi pembangunan, pembenahan dan lain-lain menjadi terpecah,” tandasnya. (Dimas)