KOTA, SIDOARJONEWS.id – Wacana penerapan new normal (kenormalan baru) yang akan diterapkan di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Sidoarjo, mendapat respon beragam dari berbagai kalangan. Tak terkecuali dari dunia pendidikan.
Diketahui, Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo telah mengeluarkan edaran tentang Persiapan Pembelajaran/Pelatihan Menuju Kenormalan Baru.
Menanggapi wacana kenormalan baru dalam dunia pendidikan tersebut, Wakil Ketua PC LP Ma’arif NU Sidoarjo, Wahyudin Zuhri menyampaikan agar Pemkab Sidoarjo lebih memperhatikan lembaga pendidikan di Sidoarjo. Khususnya untuk yang swasta (madrasah).
Wahyudin menyebutkan, di jenjang TK (Roudlotul athfal/ Bustanul athfal) terdapat 1000 lembaga, di tingkat SD/ MI berjumlah 338 lembaga, tingkat SMP/ MTs ada 181 dan tingkat SMA/ MA/ SMK ada 159 lembaga.
“Tidak hanya lembaga pendidikan negeri, lembaga pendidikan swasta juga membutuhkan perhatian, karena sama-sama berada di Sidoarjo. Apalagi, lembaga pendidikan swasta yang ada di Sidoarjo cukup banyak,” ujar Wahyudin kepada Sidoarjonews.id, Jumat (29/5).
Pria yang juga anggota DPRD Sidoarjo tersebut mengatakan, Pemkab melalui Dinas Pendidikan bisa datang langsung mengecek kesiapan dari masing-masing lembaga pendidikan. Menurutnya, bisa juga sekaligus diupayakan adanya penyemprotan disinfektan, penyediaan sabun cuci tangan, dan sarana penunjang SOP kesehatan yang lain.
“Dinas pendidikan bisa bekerja sama dengan Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan (PC LP) Maarif Sidoarjo. PC LP Maarif punya perwakilan di tingkat kecamatan yang disebut Kortan, dan ada KKMM (Kelompok kerja kepala Madrasah). Disamping itu, dinas pendidikan juga bisa bekerja sama dengan MKKS SMP, SMA, SMK Swasta,” ucapnya.
Lebih lanjut, Wahyudin menyebut Dinas Kesehatan Sidoarjo bisa menjadwalkan untuk melakukan kunjungan di madrasah-madrasah yang ada. Tujuannya untuk melakukan pengecekan kesehatan tenaga pendidik dan peserta didik, sekaligus untuk memberikan edukasi tentang Covid-19.
“Karena di lembaga pendidikan ini, nantinya akan berkumpul berapa ribu siswa yang akan mengenyam pendidikan formal,” tandasnya. (Dimas)