KOTA, SIDOARJONEWS.id — Kepala Bagian Organisasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, Arif Mulyono, memberikan respons cepat terkait tanggapan Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, untuk mengubah nama RSUD Krian menjadi RSUD Sidoarjo Barat.
Arif mengatakan jika di dalam Peraturan Bupati (Perbup) 36 tahun 2001, mengacu dalam amanat PP 72, ada amanat Perbup itu harus disesuaikan maksimal satu tahun setelah PP itu disahkan. Sehingga, pihaknya menyusun Perbup tersebut sekaligus membentuk tiga konsep lembaga yang akan dibangun oleh Kabupaten Sidoarjo.
“Rumah sakit ada tiga yang akan dikonsep kabupaten. Rumah Sakit Barat, Sedati, dan Sukodono. Sehingga lembaga itu kami bentuk,” katanya.
Terkait dengan nama, pada saat pembahasan, Arif sudah mengajukan nama. Karena secara lazim, nama rumah sakit di tingkat nasional, menggunakan nama tokoh atau pahlawan nasional. Akan tetapi, tenggat waktu dari PP 72 sampai hari pembahasan terakhir, ternyata belum ditemukan nama untuk pembanguan Rumah Sakit baru di wilayah barat.
Saat dikonfirmasi terkait perubahan nama rumah sakit wilayah barat, Arif menyampaikan juga sudah berkoordinasi dengan DPRD Sidoarjo.
Dirinya mengungkapkan jika siap memenuhi permintaan tersebut. Bahkan dirinya juga bersedia untuk mengubah Perbup 36 tahun 2001. Tentang pembentukan rumah sakit dan lembagannya.
“Kemarin memang kesulitan untuk menentukan nama. Sidoarjo atau Krian. Memang harus sinkron. Perbup 36 bisa kita ubah. Tapi status lembaganya masih tetap,” ujarnya.
Ia juga mengakui bahwasannya dengan waktu yang sangat singkat, pihaknya belum menemukan nama yang cocok. Maka dari itu, diambil dari pendekatan nama sesuai dengan wilayah.
“Kemarin kita juga sudah didedes oleh DPP. Sampai detik terakhir kami belum dapat nama. Akhirnya pendekatan wilayah kita dapatkan. Ternyata diasumsikan berbeda. Karena konsennya kami memang untuk daerah. Cuman merujuknya ke wilayah,” tuturnya.
Selain itu, ia juga terbuka bagi semua kalangan untuk memberikan usulan nama yang cocok diterapkan di RSUD wilayah Barat itu. Akan tetapi, dirinya juga memberikan usulan jika baiknya memunculkan nama tokoh sidoarjo.
“Lebih bagus kalau ada nama tokohnya. Tapi semua usulan saya terbuka, monggo kalau ada nama yang baik untuk diterapkan di sana,” tutupnya. (Luqman)