KOTA, SIDOARJONEWS.id – Untuk mencegah meluasnya pandemi covid-19, pemerintah pusat telah memutuskan pelarangan aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri untuk mudik lebaran tahun 2020 ini. Sementara untuk masyarakat, masih menunggu.
Pelarangan mudik bagi ASN ini ditanggapi beragam oleh masyarakat. Farian, ASN yang merupakan warga Desa Bohar, Kecamatan Taman, Sidoarjo, mengatakan akan mematuhi aturan ini. Dia menyebut tidak akan pulang ke kampung halamannya di Trenggalek.
“Sudah ada surat edaran larangan mudik dari kementerian. Saya terpaksa ya di rumah saja, tidak mudik seperti biasanya ke Trenggalek. Apalagi kondisinya memang masih seperti ini,” ujar pegawai Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkot Surabaya ini menjawab sidoarjonews.id, Jumat (10/4/2020).
Keputusan untuk tidak mudik juga dikatakan Suharmini, pekerja di sebuah pabrik sepatu di Kecamatan Candi, Sidoarjo. Warga Kelurahan Ploso, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk ini bertekad tidak akan mudik kali ini.
“Ya sebenarnya kepingin mudik. Tapi masih musim Corona seperti ini. Saya kok khawatir ketularan atau bahkan mungkin menulari orang di kampung,” terangnya.
Di berbagai daerah, upaya untuk membatasi persebaran pandemi covid-19 juga telah dilakukan. Warga yang baru pulang merantau dari luar kota diharuskan mengisolasi diri selama 14 hari. Sebagian jalan desa juga telah ditutup oleh warga.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (9/4/2020) mengumumkan bahwa Pegawai ASN, TNI, Polri, BMUN beserta anak perusahaanya, tahun ini dilarang mudik. “Untuk masyarakat, kita akan melihat lebih detail di lapangan. Akan mengevaluasi dari hal-hal yang ada di lapangan,” ungkap Jokowi. (Satria).