KOTA, SIDOARJONEWS.id -– Kerja keras jajaran Forkopimda Sidoarjo bersama masyarakat guna mengatasi lonjakan pandemi di pertengahan tahun 2021 membuahkan hasil. Berdasarkan asesmen dari Kementerian Kesehatan RI, Kabupaten Sidoarjo ditetapkan menjadi level 2 di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Turunnya Sidoarjo ke level 2 ini dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya kasus aktif yang terus mengalami penurunan. Per 4 September 2021, kasus aktif di Sidoarjo berjumlah 327. Turun drastis bila dibandingkan pada 26 Juli 2021 yang berjumlah 4.329.
Terus melandainya kasus aktif di Kota Delta juga membuat positivity rate menjadi 3,6 persen, di bawah standar dari WHO yakni 5%. Hal ini menunjukkan tingkat penularan Covid-19 di Sidoarjo relatif rendah.
Tingkat keterisian bed rumah sakit (BOR) juga kini menjadi 11,7%. Padahal di Bulan Juli lalu, BOR rumah sakit di Sidoarjo sempat mencapai hampir 100%.
“Tingkat kesembuhan di Sidoarjo juga tinggi, mencapai 95,1%, di atas rata-rata nasional dan Jawa Timur. Sedangkan tingkat kematian 3,8%, menjadi salah satu yang terendah,” tulis Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali melalui media sosialnya, Minggu (4/9).
Membaiknya situasi Sidoarjo tidak lepas dari kerja keras seluruh jajaran Forkopimda Sidoarjo. Mulai dari menggencarkan vaksinasi bagi masyarakat Sidoarjo, hingga memasifkan upaya tracing di tingkat bawah. Rasio tracing di Sidoarjo kini 1:17 melampaui target dari Kementerian Kesehatan yang menetapkan 1:15.
“Terima kasih seluruh tenaga kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI, Polri, seluruh Forkopimda, relawan, berbagai organisasi, komunitas, dan tentunya semua warga yang bersama-sama menghadapi situasi sulit ini,” tulis Gus Muhdlor.
Dengan turun menjadi level 2, diharapkan berbagai sektor yang terimbas dapat segera pulih. Terutama sektor ekonomi yang mengalami dampak besar saat penerapan PPKM Darurat sebelumnya. Meski demikian, masyarakat tetap diimbau untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan agar pandemi ini bisa semakin terkendali.(Affendra F)