PORONG, SIDOARJONEWS.id – Agung Santoso bersyukur keluarganya terdaftar sebagai penerima Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Pasalnya, sang adik terlahir dengan kondisi istimewa 14 tahun lalu.
“Adik saya memang memiliki kebutuhan khusus. Setiap bulan saya harus mengambil obat untuk adik di RS Bhayangkara Porong dan setiap tiga bulan sekali, adik harus kontrol di sana. Bila tidak mengkonsumsi obat, dia bisa gelisah dan kejang-kejang,” ungkapnya, Rabu (25/8/2021).
Agung mengetahui bahwa adiknya memiliki kebutuhan khusus kurang lebih 10 tahun lalu, ketika sang adik berusia 4 tahun. Sejak saat itulah, sang adik harus menjalani pengobatan secara rutin hingga sekarang.
“Untungnya, keluarga kami terdaftar sebagai penerima program JKN KIS sejak awal adik berobat. Dulu kalau tidak salah namanya jamkesmas, kemudian berganti jadi JKN KIS BPJS Kesehatan yang pembiayaannya ditanggung pemerintah,” ujarnya.
Dengan JKN KIS, Agung bisa mengakses layanan kesehatan secara gratis bagi adiknya. Bagi ia dan keluarganya, layanan kesehatan gratis ini sangat berharga. Terlebih karena dulu, tulang punggung perekonomian keluarga hanya dari sang ayah yang berjualan buah keliling.
“Kalau dihitung-hitung, obat adik saya bila beli di apotek harganya bisa sampai Rp 15 ribu per butir. Belum lagi biaya kontrol di dokter. Tanpa JKN KIS, biaya pengobatan adik saya bisa sampai sejutaan setiap bulannya,” ungkapnya.
Agung dan keluarganya adalah satu dari sekian banyaknya keluarga lain se-Indonesia yang merasa terbantu dengan adanya JKN KIS. Dengan program tersebut, akses kesehatan bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat dengan mudah. (Affendra F)